Ini Kasus Besar yang Ditangani Polda Metro Jaya Sepanjang 2013

Berikut ni kasus-kasus menonjol yang ditangani Polda sepanjang tahun 2013.

oleh Widji Ananta diperbarui 28 Des 2013, 01:30 WIB
Polda Metro Jaya merilis catatan akhir tahun kepolisan terkait kasus-kasu yang telah ditangani sepanjang tahun 2013 ini. Dari pemaparan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Putut Eko Bayuseno, terdapat banyak kasus menonjol yang diselesaikan oleh Polda Metro Jaya hingga Jumat 27 Desember 2013. Berikut di antaranya: 

1. Kasus Pembunuhan

Putut mengatakan dalam kasus pembunuhan kepolisian berhasil mengungkap 114 persen. Yakni dari 75 kasus berhasil dipecahkan sebanyak 85 kasus dengan tingkat penyelesaian ada 11 kasus.

"Artinya ada kasus lama yang berhasil diungkap kepolisian pada tahun 2013," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Adapun kasus pembunuhan yang memiliki catatan panjang, ujar Putut, yakni Kasus Pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh Benget Situmorang terhadap istrinya, Sri Astuti (32) pada tanggal 6 Maret 2013 silam.

Kemudian, lanjut Putut, kasus pembunuhan berikutnya yang juga mencati catatan kepolisian adalah kasus pembunuhan Holly Angela di Apartment Kalibata City Tower Ebony pada Senin 30 September 2013 beberapa bulan lalu.

"Dari hasil penyelidikan terungkap pelaku pembunuhan didalangi oleh suami siri korban, Gatot Supiartono. Pelaksana pembunuhan telah ditangkap 4 orang yaitu, Surya Hakim, Abdul Latif, Pago serta Elriski Yudhistira (meninggal karena terjatuh)," bebernya.

"Seorang pelaku lagi bernama Ruski masih buron," lanjut dia.

2. Kasus Narkoba

Untuk kasus narkoba, Kapolda Irjen Polisi Putut Eko Bayuseno mengatakan kasus terbesar yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya adalah ketika pengungkapan sindikat internasional Malaysia-Indonesia.

Sindikat ditangkap di sekitaran Kelapa Gading, Jakarta Utara pada tanggal 18 Januari 2013 silam. Putut melanjutkan, polisi berhasil mengamankan 7 tersangka berinisial LUP, CHS, NI, EGO, ER, IS dan HSN.

"Barang bukti seluruhnya 850.000 butir ecstasi, 2,27 KG sabu dan 280 butir Happy Five. Jika dikonversikan dengan nilai rupiah sebesar Rp 251.900.000.000," terangnya.

3. Kasus Pencurian dengan kekerasan (Curas)

Selama tahun 2013 ini, polisi klaim telah berhasil 80 persen kasus pencurian dengan kekerasan ini.

Putut mengungkapkan, 807 kasus dapat dapat di selesaikan dari 1.004 kasus yang masuk ke Polda Metro.

Kasus curas yang menggunakan senjata api yang menonjol, kata Putut, adalah perampokan toko emas 'Terus Jaya' di Jalan Pangereng Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat pada tanggal 10 Maret 2013.

"7 pelaku berhasil ditangkap, 3 diantara tewas tertembak dari hasil penyelidikan, diketahuo tersangka juga terlibat jaringan terorisme," ungkapnya.

Dari tangan tersangka didapat 15 senjata api, 14 bom pipa, 34 butir peluru kaliber 9 mm, 2 unit sepeda motor, 1 Kg emas dan 7 buah kunci sepeda motor.

4. Kasus Pemerkosaan

Dari 57 kasus pemerkosanaan yang terjadi pada tahun 2013, Putut Eko Bayuseno mengungkapkan pihak telah berhasil menyelesaikan 36 kasus.

Putut melanjutkan, salah satu kasus pemerkosaan yang menonjol yakni pemerkosaan yang diawali dari situs jejaring sosial Facebook. Ia menambahkan korban (NR) diperkosa oleh beberapa pelaku di Lapangan Tuma Cijantung pada 9 Maret 2013.

"5 orang pelaku berhasil ditangkap. Yakni Ari Setiadi dan kawan-kawan. Hukuman penjara selama 5 tahun," paparnya.

5. Kasus Terorisme

Dalam kasus terorisme, urai Putut, terdapat 2 kasus terorisme yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Pertama, terjadi pada hari Minggu 4 Agustus 2013. Temuan sebuah bom yang ditaruh didalam tas plastik berwarna hijau. Diperkirakan beratnya mencapai 3 kg.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," ujarnya.

Yang kedua, lanjut Putut, adalah yang baru-baru ini terjadi. Yakni temuan bom sebelum perampokan terhadap bank BRI Tangerang. Perampokan tersebut diduga dilakukan oleh 5 orang.

"Gegana Metro Jaya memeriksa tas, menemukan 2 bom rakitan yang terbuat dari pipa paralon dan pida besi berisi paku," kata dia.

Dari keterangan pemilik warteg, dimana tas itu tertinggal, tas itu milik perampok dari bank BRI tersebut.

6. Kecelakaan Lalu-lintas

Dalam kasus kecelakaan lalu-lintas, tambahnya, yang berat terdapat pada kasus kecelakaan maut AQJ alias Dul yang terjadi pada tanggal 8 September 2013 silam.

"Mengakibatkan 7 orang meninggal dunia dan 8 orang luka," kata dia.

Saat ini, berkas perkara DuL telah dilimpahkan kepada pihak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. "Telah P21," singkatnya.

7. Kecelakaan Kereta api dengan Truk Tangki ВВМ di Bintaro

Putut menegaskan, hingga saat ini kasus kecelakaan KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki BBM di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan itu  masih terus didalami pihak kepolisian.

"Penyidikan masih dilakukan aparat gabungan Ditreskrimum dan Ditlantas Polda Metro Jaya," jelasnya.

Peristiwa yang terjadi pada Senin 9 Desember lalu itu mengakibatkan 7 orang meninggal dunia dan 78 orang luka bakar.

8. Kasus Premanisme

Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan Polda Metro Jaya diketahui beberapa kasus kriminal dilakukan oleh oknum preman.

Selama tahun 2013, urai Putut, Polda Metro Jaya dan Polres diwilayah Polda Metro telah menangani 1.429 kasus premanisme.

"Dari 1429 kasus yang ditangani, 485 kasus diproses hukum dan 944 kasus tidak diproses," terangnya.

Lanjut Putut, sebanyak 4359 orang terjaring operasi premanismen tersebut. Ada yang dijadikan tersangka dan ada yang dibina.

"Menjaring 4.359 orang. Dari 4.395 orang tersebut, 959 ditetapkan sebagai tersangka dan 3400 orang dibina," tukas Putut. (Tnt)

Baca juga:
Polda Metro Klaim Tingkatkan Prestasi Penyelesaian Kasus Pidana
Penyelesaian Kasus di Polda Metro Jaya Menurun
Kapolda Metro Jaya: Tiap 10 Menit 13 Detik Terjadi Kejahatan

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya