Tahun 2013 cukup berat bagi pasar modal Indonesia apalagi ketika memasuki semester kedua 2013. Sejumlah data makro ekonomi seperti defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan membuat investor asing khawatir terhadap perlambatan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai aksi jual asing mencapai Rp 21,35 triliun hingga 27 Desember 2013. Dana asing sempat masuk ke pasar modal mencapai Rp 24 triliun pada semester pertama 2013.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, sentimen makro ekonomi Indonesia membuat investor asing perlahan keluar dari pasar modal Indonesia. Ketika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mendekati puasa membuat inflasi semakin melonjak.
Selain itu, defisit neraca perdagangan pun makin membesar. Defisit neraca perdagangan mencapai US$ 657 juta pada September 2013. Investor asing mengkhawatirkan, defisit neraca perdagangan makin besar.
Berdasarkan data riset, PT Henan Putihrai, defisit neraca perdagangan pada kuartal III 2013 menurun dari defisit US$ 3,1 miliar pada kuartal sebelumnya menjadi US$ 2,9 miliar. Selain itu, defisit neraca transaksi berjalan turun menjadi US$ 8,4 miliar atau 3,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibanding kuartal sebelumnya US$ 9,9 miliar.
"Defisit neraca perdagangan besar dapat menganggu APBN. Nah asing telah melihat hal itu sehingga perlahan mulai keluar," tutur Reza, seperti ditulis Minggu (29/12/2013).
Selain itu, nilai tukar rupiah melemah juga menambah tekanan di bursa saham. Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su menambahkan, asing juga mengkhawatirkan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia. Rencana penarikan dana stimulus moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve juga mempengaruhi investor asing sehingga melakukan aksi jual di bursa saham Indonesia.
Dana asing yang menarik dananya dari pasar modal juga membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah hingga tembus 12.000 pada semester kedua 2013.
Harry mengatakan, asing memang telah underweight untuk bursa saham Indonesia pada tahun ini. Meski demikian, investor asing masih tertarik untuk masuk pasar modal Indonesia apalagi sekarang harga saham di bursa sudah murah. "Rupiah telah terdepresiasi juga memberikan keuntungan untuk investor asing," kata Harry.
Harry optimistis, investor asing dapat kembali masuk ke pasar modal Indonesia setelah pemilihan umum pada 2014. (Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca Juga:
Pasar Modal RI Sukses Tarik Uang Publik Rp 114 Triliun
Transaksi Harian Saham BEI Capai Rekor pada 2013
30 Perusahaan Melakukan Pencatatan Saham Perdana Sepanjang 2013
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai aksi jual asing mencapai Rp 21,35 triliun hingga 27 Desember 2013. Dana asing sempat masuk ke pasar modal mencapai Rp 24 triliun pada semester pertama 2013.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, sentimen makro ekonomi Indonesia membuat investor asing perlahan keluar dari pasar modal Indonesia. Ketika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mendekati puasa membuat inflasi semakin melonjak.
Selain itu, defisit neraca perdagangan pun makin membesar. Defisit neraca perdagangan mencapai US$ 657 juta pada September 2013. Investor asing mengkhawatirkan, defisit neraca perdagangan makin besar.
Berdasarkan data riset, PT Henan Putihrai, defisit neraca perdagangan pada kuartal III 2013 menurun dari defisit US$ 3,1 miliar pada kuartal sebelumnya menjadi US$ 2,9 miliar. Selain itu, defisit neraca transaksi berjalan turun menjadi US$ 8,4 miliar atau 3,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibanding kuartal sebelumnya US$ 9,9 miliar.
"Defisit neraca perdagangan besar dapat menganggu APBN. Nah asing telah melihat hal itu sehingga perlahan mulai keluar," tutur Reza, seperti ditulis Minggu (29/12/2013).
Selain itu, nilai tukar rupiah melemah juga menambah tekanan di bursa saham. Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su menambahkan, asing juga mengkhawatirkan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia. Rencana penarikan dana stimulus moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve juga mempengaruhi investor asing sehingga melakukan aksi jual di bursa saham Indonesia.
Dana asing yang menarik dananya dari pasar modal juga membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah hingga tembus 12.000 pada semester kedua 2013.
Harry mengatakan, asing memang telah underweight untuk bursa saham Indonesia pada tahun ini. Meski demikian, investor asing masih tertarik untuk masuk pasar modal Indonesia apalagi sekarang harga saham di bursa sudah murah. "Rupiah telah terdepresiasi juga memberikan keuntungan untuk investor asing," kata Harry.
Harry optimistis, investor asing dapat kembali masuk ke pasar modal Indonesia setelah pemilihan umum pada 2014. (Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca Juga:
Pasar Modal RI Sukses Tarik Uang Publik Rp 114 Triliun
Transaksi Harian Saham BEI Capai Rekor pada 2013
30 Perusahaan Melakukan Pencatatan Saham Perdana Sepanjang 2013