Siapa yang menyangka, akting Herjunot Ali sebagai Zainuddin di film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck begitu memukau. Dalam film yang di adaptasi dari novel berjudul sama itu, Junot --sapaan dia-- begitu piawai di depan kamera. Terutama saat melafalkan naskah cerita lewat logat dan gestur tubuhnya, banyak penonton yang dibuatnya terkagum-kagum.
Kemampuan akting Junot pula yang membuat dirinya kini jadi bidikan utama para sutradara. Tak lama lagi, Junot akan muncul dalam film baru yang juga di adaptasi dari sebuah novel.
Advertisement
"Masih rahasia. Pokoknya saya itu karakter manusia modern, nggak hidup di zaman tertentu. Akan beda sekali sama yang di Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Semoga akan jadi hal yang baru," kata Junot di Ciputra World, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Meski enggan membocorkan judul film, ia masih mau membagi hal lainnya. Misalnya, Junot mengakui kalau syuting film itu dilakukan di tiga negara, yakni Amerika Serikat, Dubai dan Indonesia. Yang unik, film ini bergenre scientic futuristik.
"Sebenarnya merupakan achivement tersendiri terlibat dalam film besar. Saya lahir dari film-film indie. Ini adalah cita-cita saya supaya dapat berikan yang terbaik untuk penonton," jelas dia.
"Karena di bioskop, harga film Hollywood dan film Indonesia itu sama. Jadi apa yang bisa kita kasih ke penonton. Bagaimana kita kembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia," tutup Herjunot.(Jul/Mer)