Tim Densus 88 menggerebek rumah kontrakan terduga teroris di Ciputat pada 31 Desember 2013 lalu. Polisi pun akan melakukan pemulihan psikologis terhadap warga sekitar yang kemungkinan mengalami trauma.
Kepala Bagian Psikologi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Arif Nurcahyo mengungkapkan, untuk menjalankan operasi tersebut pihaknya akan menggandeng himpunan Psikolog Indonesia.
"Kita yang mendatangi, tapi kita lihat situasinya. Kita juga akan simultan dan berkeliling. Ini semacam operasi simpatik," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (4/1/2013).
Pemulihan psikologis itu, jelasnya, ditujukan untuk warga yang berada di sekitar lokasi penggerebekan di Jalan KH Dewantoro gang H Hasan RT 04 RW 07, Kampung Rawa, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Baik itu anak-anak , tua atau muda. Orang-orang yang diduga mengalami traumatik. Karena kan itu sebuah peristiwa yang betul-betul tidak dipersiapkan. Kita bertanggung jawab me-recovery bersama," jelas Arif.
Namun, ia mengakui pemulihan trauma tersebut tidak langsung dapat disembuhkan. Sebab, harus melakukan observasi yang dilanjutkan dengan analisa tentang sejauh mana kemungkinan warga mengalami trauma. Juga pihaknya perlu menyesuaikan dengan kesiapan mental warga.
"Itu tidak bisa secara langsung tergantung tingkat kerentanan dari masing-masing orang," tutup Arif. (Dji/Mut)
Kepala Bagian Psikologi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Arif Nurcahyo mengungkapkan, untuk menjalankan operasi tersebut pihaknya akan menggandeng himpunan Psikolog Indonesia.
"Kita yang mendatangi, tapi kita lihat situasinya. Kita juga akan simultan dan berkeliling. Ini semacam operasi simpatik," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (4/1/2013).
Pemulihan psikologis itu, jelasnya, ditujukan untuk warga yang berada di sekitar lokasi penggerebekan di Jalan KH Dewantoro gang H Hasan RT 04 RW 07, Kampung Rawa, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Baik itu anak-anak , tua atau muda. Orang-orang yang diduga mengalami traumatik. Karena kan itu sebuah peristiwa yang betul-betul tidak dipersiapkan. Kita bertanggung jawab me-recovery bersama," jelas Arif.
Namun, ia mengakui pemulihan trauma tersebut tidak langsung dapat disembuhkan. Sebab, harus melakukan observasi yang dilanjutkan dengan analisa tentang sejauh mana kemungkinan warga mengalami trauma. Juga pihaknya perlu menyesuaikan dengan kesiapan mental warga.
"Itu tidak bisa secara langsung tergantung tingkat kerentanan dari masing-masing orang," tutup Arif. (Dji/Mut)