Ungkap Pengoplos Elpiji, Seorang Wartawan Diteror

Wartawan harian cetak di Bogor tersebut mengaku mendapatkan teror setelah berhasil mengungkap praktik oplosan gas elpiji.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jan 2014, 05:54 WIB
Wartawan sebuah harian koran lokal Bogor mendapat intimidasi berupa ancaman dan teror. Hal tersebut terjadi saat sang wartawan tengah melakukan peliputan untuk mengungkap praktik oplosan gas elpiji.

Usman Ajiz (28), wartawan harian cetak di Bogor tersebut mengaku mendapatkan teror setelah berhasil mengungkap praktik oplosan gas elpiji di sebuah desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Saya liputannya kemarin siang, cuma pas jam 11 malem langsung dapet SMS teror," ujar Usman saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (5/1/2013).

Pria yang akrab disapa Ajiz itu mengaku, dirinya mendapatkan sebanyak 3 pesan singkat elektronik dari nomor tak dikenal. Tertulis kalimat bernada ancaman dalam pesan tersebut dan mengungkapkan jika si pengirim pesan tersebut telah dirugikan atas pemberitaan yang ia buat.

"Saya nggak tahu itu siapa yang SMS," imbuh Ajiz.

Atas kejadian tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut siapa pengirim pesan teror tersebut.

Ajiz berhasil mengungkap rumah pengoplos gas 3 kilogram ke dalam gas 12 kilogram. Ajiz pun langsung meminta konfirmasi kepada pihak kepolisian. Rumah oplosan gas tersebut sudah beroperasi selama 2 bulan dan gas yang sudah dioplos langsung dijual ke sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Bogor. (Tya/Rmn)

Baca juga:

Elpiji Mahal, Biogas Kotoran Sapi Pun Jadi Alternatif
Harga Elpiji Melambung, Tukang Tahu Ini `Nyantai`
Priyo: Elpiji 12 Kg Naik Saat DPR Reses Keputusan Kurang Ajar
Datangi Pengajian Muhammadiyah, Wiranto Kritik Kenaikan Harga Gas

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya