Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Aljazair

PT Pertamina (Persero) melakukan lifting minyak mentah Saharan Crude untuk pertama kalinya.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jan 2014, 16:35 WIB
PT Pertamina (Persero) melakukan lifting minyak mentah Saharan Crude untuk pertama kalinya. Minyak mentah ini diproduksi dari lapangan minyak hasil akuisisi perusahaan di Aljazair.

Lifting perdana ini akan dilakukan menggunakan kapal milik Pertamina MT Gunung Geulis yang merupakan kapal milik jenis Large Range (LR) Crude Oil dengan bobot mati 107.538 MT dan bervolume kargo 600 ribu barel. Kapal yang berangkat 9 Januari 2014 ini dari pelabuhan RU IV CIlacap akan mengarungi lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Mediterrania, sebelum mencapai pelabuhan tujuan, yaitu Arzew, Aljazair.

"Berlayarnya MT Gunung Geulis untuk mengangkut cargo hasil lifting Saharan Crude merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk selalu mejaga pasokan bagi ketahanan energi nasional," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2014).

MT Gunung Geulis akan menempuh perjalanan selama sekitar 28 hari-30 hari untuk dapat mengangkut kargo Saharan Crude sebanyak 600 ribu barel dari pelabuhan yang dikelola oleh Sonatrach.

Kargo tersebut akan dibawa ke Indonesia untuk dibongkar di Pelabuhan Balikpapan yang selanjutnya diolah di RU V Balikpapan. Dengan pertimbangan kapasitas penyimpanan minyak mentah di Arzew dan lama waktu tempuh, kegiatan lifting Saharan Crude Oil direncanakan sebanyak 2 bulan sekali.

Kapal buatan tahun 2009 ini dinahkodai oleh Kapten Brahma Adeyanto beserta 26 orang crew kapal. Saat ini MT Gunung Geulis merupakan salah satu dari armada kapal Large Range (LR) Crude Oil yang telah memenuhi persyaratan SIRE sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal migas internasional.

"Upaya mendukung transportasi hasil produksi minyak bagian Pertamina di luar negeri yang diprioritaskan untuk di bawah ke Tanah Air, seperti dari lapangan produksi di Aljazair maupun Irak yang baru saja diakuisisi oleh perusahaan," tandasnya. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya