Lama tak terdengar kabarnya, Nadya Hutagalung mengaku saat ini sibuk sebagai pemerhati lingkungan. Fokus Nadya adalah menyoroti populasi gajah yang diburu dan hanya ingin diambil gadingnya. Nadya pun mengaku prihatin karena gading tersebut dibuat untuk pembuatan sebuah produk kosmetik.
Untuk itu, Nadya pun rela berpanas-panasan hingga Afrika, sekadar ingin membuat film dokumenter tentang keberadaan populasi gajah yang masih tersisa di sana.
"Saya satu bulan di Afrika dan membuat dokumenter tentang Gading. Karena kita konsumen yang paling besar untuk gading ya di Asia," ucap Nadya saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2013).
"Kalau kita tidak peduli lingkungan, kita tidak bisa hidup. Kita manusia, perlu makan, minum, kondisi yang stabil. Kita harus peduli itu," tambahnya.
Apalagi, sebagai ibu tiga anak, Nadya tak ingin anak-anaknya nanti tidak bisa menikmati alam yang bersih. "Udaranya juga kacau. Yang pasti kita harus peduli. Apalagi saya seorang ibu," ujarnya.(Pur/Adt)
Untuk itu, Nadya pun rela berpanas-panasan hingga Afrika, sekadar ingin membuat film dokumenter tentang keberadaan populasi gajah yang masih tersisa di sana.
"Saya satu bulan di Afrika dan membuat dokumenter tentang Gading. Karena kita konsumen yang paling besar untuk gading ya di Asia," ucap Nadya saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2013).
"Kalau kita tidak peduli lingkungan, kita tidak bisa hidup. Kita manusia, perlu makan, minum, kondisi yang stabil. Kita harus peduli itu," tambahnya.
Apalagi, sebagai ibu tiga anak, Nadya tak ingin anak-anaknya nanti tidak bisa menikmati alam yang bersih. "Udaranya juga kacau. Yang pasti kita harus peduli. Apalagi saya seorang ibu," ujarnya.(Pur/Adt)