Misteri kematian singa Afrika bernama Michael di Kebun Binatang Surabaya (KBS) masih belum terpecahkan. Namun beritanya sudah tersebar ke beberapa penjuru dunia.
Media asing menyoroti kematian Michael dalam kondisi tergantung, terjerat kabel dan kehabisan oksigen di kebun binatang yang disebut-sebut sebagai 'kebun binatang paling kejam'.
Salah satu yang mengangkat berita itu adalah Media Inggris Daily Mail, yang dikutip Liputan6.com Jumat (10/1/2014). Media itu menuliskan kritik terhadap kematian tragis Michael. Juga proses penyelidikan polisi yang terhambat, karena bangkai Michael sudah dipindahkan oleh pihak KBS dari lokasi kejadian.
Seorang polisi mengatakan tak diketahui penyebab dipindahkannya Michael, apakah memang sengaja dilakukan guna menghambat proses penyelidikan.
Tragedi itu terjadi hanya 24 jam setelah diketahui bahwa rusa liar meninggal di kandang akibat mengalami masalah pencernaan. Meskipun pihak KBS mengatakan bahwa cuaca basah yang menjadi penyebabnya.
Kematian singa Michael sudah pasti membuat geram para pecinta hewan di seluruh dunia. Mereka pun menuntut penutupan kebun binatang itu. Namun langkah itu menghadapi jalan buntu, sebab belum ada pihak yang mau melanjutkan penanganan 3.500 hewan termasuk lima singa Afrika lainnya di KBS.
Protes penutupan juga disuarakan media Kanada The Globe and Mail, Mirror.co.uk dan Hufington Post. Mereka menuliskan gagasan penutupan digawangi oleh Andrea Perkins dari change.org petition.
"Dengan menandatangani petisi ini, Anda akan memberi tahu Rahmat Shah, Tony Sumampouw dan seluruh rakyat Indonesia agresi terhadap makhluk planet ini tidak akan berhasil," demikian pernyataan dalam petisi.
Rahmat adalah Ketua Asosiasi Kebun Binatang Nasional Indonesia, dan Tony Ketua Asosiasi PKBSI Indonesia.
"Ini saatnya untuk menyelamatkan para binantang. Mereka harus dibebaskan. Dan kebun binatang Surabaya harus ditutup," tegas Andrea.
Sementara media Australia ABC.net.au juga mengangkat isu yang sama. Menekankan bahwa berdasarkan pantauan koresponden asing, KBS telah berubah menjadi neraka bagi para penghuninya.
Semenjak diambil alih pengelolaannya oleh Pemerintah Kota Surabaya, dalam triwulan terakhir atau sejak bulan Oktober hingga Desember 2013, total ada 30 satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati.
Humas Kebun Binatang Surabaya, Agus Supangkat membeberkan bahwa sebagian besar satwa mati adalah satwa yang baru lahir. Ada juga karena faktor usia maupun sakit karena gangguan pencernaan. (Tnt/Ein)
Lihat juga:
Dicap Terkejam, KBS: Satwa Bisa Mati Kapan Saja
Miris! Dalam 3 Bulan, 30 Satwa Kebun Binatang Surabaya Mati
[VIDEO] Polisi: Singa Michael Tewas Karena Kekurangan Oksigen
Media asing menyoroti kematian Michael dalam kondisi tergantung, terjerat kabel dan kehabisan oksigen di kebun binatang yang disebut-sebut sebagai 'kebun binatang paling kejam'.
Salah satu yang mengangkat berita itu adalah Media Inggris Daily Mail, yang dikutip Liputan6.com Jumat (10/1/2014). Media itu menuliskan kritik terhadap kematian tragis Michael. Juga proses penyelidikan polisi yang terhambat, karena bangkai Michael sudah dipindahkan oleh pihak KBS dari lokasi kejadian.
Seorang polisi mengatakan tak diketahui penyebab dipindahkannya Michael, apakah memang sengaja dilakukan guna menghambat proses penyelidikan.
Tragedi itu terjadi hanya 24 jam setelah diketahui bahwa rusa liar meninggal di kandang akibat mengalami masalah pencernaan. Meskipun pihak KBS mengatakan bahwa cuaca basah yang menjadi penyebabnya.
Kematian singa Michael sudah pasti membuat geram para pecinta hewan di seluruh dunia. Mereka pun menuntut penutupan kebun binatang itu. Namun langkah itu menghadapi jalan buntu, sebab belum ada pihak yang mau melanjutkan penanganan 3.500 hewan termasuk lima singa Afrika lainnya di KBS.
Protes penutupan juga disuarakan media Kanada The Globe and Mail, Mirror.co.uk dan Hufington Post. Mereka menuliskan gagasan penutupan digawangi oleh Andrea Perkins dari change.org petition.
"Dengan menandatangani petisi ini, Anda akan memberi tahu Rahmat Shah, Tony Sumampouw dan seluruh rakyat Indonesia agresi terhadap makhluk planet ini tidak akan berhasil," demikian pernyataan dalam petisi.
Rahmat adalah Ketua Asosiasi Kebun Binatang Nasional Indonesia, dan Tony Ketua Asosiasi PKBSI Indonesia.
"Ini saatnya untuk menyelamatkan para binantang. Mereka harus dibebaskan. Dan kebun binatang Surabaya harus ditutup," tegas Andrea.
Sementara media Australia ABC.net.au juga mengangkat isu yang sama. Menekankan bahwa berdasarkan pantauan koresponden asing, KBS telah berubah menjadi neraka bagi para penghuninya.
Semenjak diambil alih pengelolaannya oleh Pemerintah Kota Surabaya, dalam triwulan terakhir atau sejak bulan Oktober hingga Desember 2013, total ada 30 satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati.
Humas Kebun Binatang Surabaya, Agus Supangkat membeberkan bahwa sebagian besar satwa mati adalah satwa yang baru lahir. Ada juga karena faktor usia maupun sakit karena gangguan pencernaan. (Tnt/Ein)
Lihat juga:
Dicap Terkejam, KBS: Satwa Bisa Mati Kapan Saja
Miris! Dalam 3 Bulan, 30 Satwa Kebun Binatang Surabaya Mati
[VIDEO] Polisi: Singa Michael Tewas Karena Kekurangan Oksigen