Kementerian PU Lelang Proyek Konstruksi Rp 42,5 Triliun

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melelang 7.272 paket pekerjaan senilai Rp 42,56 triliun pada tahun anggaran 2014.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Jan 2014, 11:48 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melelang 7.272 paket pekerjaan senilai Rp 42,56 triliun pada tahun anggaran 2014.  Angka ini lebih rendah dari rencana awal sebanyak 12.524 paket pekerjaan dengan nilai Rp 64 triliun.
 
Kepala Pusat Pengolahan Data Kementerian PU Kemas M. Nur Asikin menuturkan Kementerian PU memutuskan tidak melakukan pelelangan pada paket-paket pekerjaan kecil guna menekankan efisiensi dan efektifitas.

"Jadi dari pagu anggaran tahun ini Rp84 triliun, hampir setengahnya merupakan paket pekerjaan yang dilelangkan," ungkapnya seperti dikutip dari laman Kementerian PU, Jumat (10/1/2014).

Berdasarkan data Kementerian PU, sebanyak 5.891 paket pekerjaan senilai Rp 33,9 triliun sedang dalam proses tender atau sudah dilelang, terdiri dari 37 paket pekerjaan Sekretariat Jenderal senilai Rp 40,64 miliar. Kemudian, 91 paket pekerjaan Ditjen Penataan Ruang sebesar Rp 215,88 miliar, dan 2.662 paket pekerjaan Ditjen Bina Marga Rp 24,74 triliun.

Selain itu juga telah ditenderkan, dan 936 paket pekerjaan Dirjen Cipta Karya dengan nilai Rp 1,5 triliun, 2.153 paket pekerjaan Ditjen Sumber Daya Air senilai Rp 7,45 triliun, 8 paket pekerjaan Badan Penelitian dan Pengembangan sebesar Rp 8,5 miliar, dan 4 paket pekerjaan Badan Pembinaan Konstruksi Rp 3,2 miliar.

“Sampai Kamis, 9 Januari 204, jumlah paket pekerjaan yang sudah masuk proses lelang sudah 79,79%,” tutur Asikin.

Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Hediyanto Husaini mengutarakan, guna mempercepat terserapnya seluruh paket lelang, maka Kementerian PU akan melakukan percepatan dengan mengubah jadwal tender. Saat ini Kementerian PU akan melakukan percepatan dengan melakukan pelelangan pada November sampai Februari.

"Pelelangan ini bagian yang paling kritis dalam pembangunan, jadi PU berupaya melakukan percepatan untuk melakukan percepatan, dengan melakukan tender di luar tahun ini, sebagai langkah pelelangan," kata Hediyanto

Hediyanto menerangkan, Kementerian PU memilih melakukan percepatan pelelangan pada November sampai Februari, lantaran di bulan tersebut merupakan bulan atau waktu musim hujan di Indonesia.

"Untungnya karena musim hujan dari November  hingga Februari musim hujan yang tidak bisa bekerja kita, jadi masa-masa hujan ini kita manfaatkan untuk tender," sambungnya. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya