Sutradara dan seniman Erros Djarot mengatakan jika ia akan selalu mencintai musik yang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Berkarya selama 40 tahun tersebut dirasakan sebagai hal yang luar biasa.
"Itu tua banget, kadang-kadang saya lupa, kalau seorang kreator boleh mati. Erros Djarot boleh mati tapi kreativitas selalu hidup," tukasnya baru-baru ini di acara preskon 40 Hari Erros Djarot Berkarya, Senayan, Jakarta.
Advertisement
Maka ia sangat prihatin jika melihat anak muda jaman sekarang yang asal-asalan dalam bermusik. Hal itu dibenarkan oleh rekannya Jay Subiyakto.
Dari dulu, Erros yang dikenalnya selalu melawan arus dimana banyak penyanyi yang hanya asal rekaman tanpa memperhatikan seni itu sendiri.
"Mas Erros melawan 'penyanyi yang cuma rekaman dan trus buat lagu-lagu cengeng ya istilahnya, mas Erros nggak ikuti tren yang ada," kata Jay. Hal itu sangat disayangkan. Mereka berharap generasi muda dapat mengapresiasi musik dan seni lebih mendalam.
Namun bekerja sama dengan Erwin Gutawa, Jay Subiyakto, dan Mira Lesmana membuat pencipta lagu Badai Pasti Berlalu ini bahagia. Ia percaya bahwa ketiga orang itu adalah kolaborasi hebat dalam hal tata musik dan aransemen, alur cerita dan tata panggung.
"Saya sebenarnya nggak tahu, kumpul-kumpul setelah ada kesulitan saya baru dilibatkan, baru empat hari yang lalu rapat lengkap, tapi saya percaya kalian bikin yang terbaik, kalau saya lihat nama-namanya saja hebat," katanya lagi. (Ppt/Ars)