Liputan6.com, Surakarta: Wakil Presiden Hamzah Haz meminta agar umat Islam ikut berpartisipasi aktif dalam proses Pemilihan Umum Presiden, 5 Juli mendatang. Hamzah yang juga ikut maju menjadi calon presiden mengharapkan dukungan dari umat Islam, agar dirinya mendapat kesempatan lebih besar dalam mengabdi kepada umat dan bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Hamzah ketika menghadiri pengajian dan zikir dalam rangka hari ulang tahun ke-92 Habib Ali di Masjid Riyad, Pasar Kliwon Surakarta, Yogyakarta, Rabu (9/6).
Pada kesempatan itu, Hamzah didampingi Menteri Agama Said Agil Al Munawar. Kedatangan Hamzah dalam acara ini memang bukan bagian dari kampanye. Namun, karena statusnya sebagai salah satu capres maka baik Panitia Pengawas Pemilu maupun Komisi Pemilu ikut memantau kegiatan Hamzah ini.
Di depan para tokoh umat Islam Surakarta, termasuk Imam Masjid Riyad Habib Anis bin Alwi Alhabsy dan ribuan muslim yang hadir, Hamzah meminta supaya umat Islam mengevaluasi dirinya selama menjabat sebagai wapres. Jika memang lebih banyak mudaratnya, umat muslim tidak perlu memilihnya dalam pemilu nanti. Namun, jika manfaatnya lebih besar, Hamzah yakin umat Islam akan memilihnya.
Dari Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan simpatisan Megawati Sukarnoputri bertekad terus menggelar aksi cap jempol darah hingga ada instruksi penghentian langsung dari Megawati. Karena itu, hingga Rabu siang tadi, mereka tetap meminta para simpatisan capres Megawati mewujudkan dukungannya dengan darah ibu jari tangan pada lembaran kertas yang disediakan di sekitar Gelanggang Olah Raga Pancasila, Surabaya. Sejauh ini, sudah sekitar 1.300.000 cap jempol darah terkumpul. Rencananya, cap jempol darah ini akan dikirim ke Pos Komunikasi Mega-Hasyim di berbagai daerah.
Seperti diketahui, aksi mereka digelar menyusul fatwa 24 kiai Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang mengharamkan presiden wanita, awal bulan ini [baca: Puluhan Cap Jempol Darah Mendukung Megawati]. Sebenarnya calon wakil presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasyim Muzadi selaku pendamping Megawati sudah meminta aksi dihentikan. Permintaan juga telah disuarakan Sekretaris Jenderal PDIP Soetjipto. Namun, simpatisan bergeming. "Kami dari Pro-Mega Jatim akan menghentikan aksi, jika Ibu [Megawati] sendiri yang meminta," kata seorang simpatisan.
Sementara itu, ribuan muslim anggota Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten menggelar zikir dan doa di Istora Senayan, Jakarta, tadi siang. Tablig akbar ini untuk mendoakan agar Pemilu Presiden dan Wapres 5 Juli nanti berlangsung aman. Acara ini sebagai bukti masyarakat Banten peduli terhadap suksesnya ajang pemilihan presiden.
Di bagian lain, Amien Rais memilih naik kereta rel listrik kelas ekonomi ketika hendak berkampanye di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Seusai membeli sendiri karcis seharga Rp 1.500 di Stasiun Manggarai, capres dari Partai Amanat Nasional itu dirubung para penumpang yang berebut hendak menyalaminya [baca: Amien Rais Naik KRL ke Kampus UI]. Di dalam kereta, Amien sempat membeli minuman mineral dalam kemasan botol dan langsung menenggaknya. Sayang, kampanye Amien ini diwarnai hilangnya sejumlah telepon selular milik wartawan dan seorang polisi ketika berada dalam gerbong kereta.
Di Bali, para pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla membagi-bagikan paket sembilan bahan kebutuhan pokok kepada warga Denpasar. Sedikitnya 500 paket sembako yang setiap paketnya berisi dua kilogram beras, setengah kilogram gula pasir, dan dua bungkus mi instan dibagikan beserta selembar kartu bergambar pasangan capres-cawapres dari Partai Demokrat itu.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Pada kesempatan itu, Hamzah didampingi Menteri Agama Said Agil Al Munawar. Kedatangan Hamzah dalam acara ini memang bukan bagian dari kampanye. Namun, karena statusnya sebagai salah satu capres maka baik Panitia Pengawas Pemilu maupun Komisi Pemilu ikut memantau kegiatan Hamzah ini.
Di depan para tokoh umat Islam Surakarta, termasuk Imam Masjid Riyad Habib Anis bin Alwi Alhabsy dan ribuan muslim yang hadir, Hamzah meminta supaya umat Islam mengevaluasi dirinya selama menjabat sebagai wapres. Jika memang lebih banyak mudaratnya, umat muslim tidak perlu memilihnya dalam pemilu nanti. Namun, jika manfaatnya lebih besar, Hamzah yakin umat Islam akan memilihnya.
Dari Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan simpatisan Megawati Sukarnoputri bertekad terus menggelar aksi cap jempol darah hingga ada instruksi penghentian langsung dari Megawati. Karena itu, hingga Rabu siang tadi, mereka tetap meminta para simpatisan capres Megawati mewujudkan dukungannya dengan darah ibu jari tangan pada lembaran kertas yang disediakan di sekitar Gelanggang Olah Raga Pancasila, Surabaya. Sejauh ini, sudah sekitar 1.300.000 cap jempol darah terkumpul. Rencananya, cap jempol darah ini akan dikirim ke Pos Komunikasi Mega-Hasyim di berbagai daerah.
Seperti diketahui, aksi mereka digelar menyusul fatwa 24 kiai Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang mengharamkan presiden wanita, awal bulan ini [baca: Puluhan Cap Jempol Darah Mendukung Megawati]. Sebenarnya calon wakil presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasyim Muzadi selaku pendamping Megawati sudah meminta aksi dihentikan. Permintaan juga telah disuarakan Sekretaris Jenderal PDIP Soetjipto. Namun, simpatisan bergeming. "Kami dari Pro-Mega Jatim akan menghentikan aksi, jika Ibu [Megawati] sendiri yang meminta," kata seorang simpatisan.
Sementara itu, ribuan muslim anggota Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten menggelar zikir dan doa di Istora Senayan, Jakarta, tadi siang. Tablig akbar ini untuk mendoakan agar Pemilu Presiden dan Wapres 5 Juli nanti berlangsung aman. Acara ini sebagai bukti masyarakat Banten peduli terhadap suksesnya ajang pemilihan presiden.
Di bagian lain, Amien Rais memilih naik kereta rel listrik kelas ekonomi ketika hendak berkampanye di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Seusai membeli sendiri karcis seharga Rp 1.500 di Stasiun Manggarai, capres dari Partai Amanat Nasional itu dirubung para penumpang yang berebut hendak menyalaminya [baca: Amien Rais Naik KRL ke Kampus UI]. Di dalam kereta, Amien sempat membeli minuman mineral dalam kemasan botol dan langsung menenggaknya. Sayang, kampanye Amien ini diwarnai hilangnya sejumlah telepon selular milik wartawan dan seorang polisi ketika berada dalam gerbong kereta.
Di Bali, para pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla membagi-bagikan paket sembilan bahan kebutuhan pokok kepada warga Denpasar. Sedikitnya 500 paket sembako yang setiap paketnya berisi dua kilogram beras, setengah kilogram gula pasir, dan dua bungkus mi instan dibagikan beserta selembar kartu bergambar pasangan capres-cawapres dari Partai Demokrat itu.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)