Musim Hujan, Konsumsi Minuman Turun 10%

Konsumsi makanan dan minuman di dalam negeri diproyeksikan menurun saat memasuki musim hujan.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Jan 2014, 16:03 WIB
Masuknya musim hujan dinilai cukup menganggu industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri. Pada saat musim ini, biasanya terjadi penurunan konsumsi mamin, khususnya pada minuman.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gappmi), Franky Sibarani mengatakan, konsumsi ini telah menjadi siklus yang terjadi tiap tahunnya.

"Itu sudah siklusnya seperti itu, karena curah hujan yang tinggi. Bukan hanya mamin, sembako juga, siklus itu curah hujan tinggi industri minuman konsumsinya cenderung turun," ujar Franky di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (13/2014).

Dia menjelaskan, siklusnya terjadi pada kuartal I yaitu pada bulan pertama dan kedua setiap tahunnya pasti akan mengalami penurunan permintaan.

Jika dibandingkan pada November dan Desember tahun sebelumnya pada saat jelang Natal dan Tahun Baru pasti terjadi peningkatan, tetapi saat memasuki Januari akan mengalami penurunan.

"Minuman turunnya lebih banyak  (daripada makanan) karena konsumsi. Penurunan rata-rata 10% terhadap Desember (MoM). Memang bukan hanya minuman saja, tetapi minuman yang paling besar," lanjutnya.

Sedangkan untuk gangguan logistik, menurut Franky mengatakan hal tersebut pada tergantung daerahnya masing-masing. "Lebih kepada akses, kami tidak bisa generalisir, tapi pasti terganggu, seperti ada gelombang laut tinggi sehingga kapal penyeberangan antar pulau terganggu, itu juga berpengaruh," jelas Franky.

Namun, musim hujan ini diharapkan tidak menganggu aktivitas produksi industri mamin sehingga tetap bisa berproduksi normal.
"Industri yang lumpuh karena banjir sejauh ini belum ada. Diharapkan tidak ada biar bisa terus produksi," tandas Franky. (Dny/Ahm)

Baca juga:

Kuartal I-2014 Titik Krusial Bagi Perekonomian Indonesia

Industri Makanan Pilih Pakai Mesin daripada Manusia

Industri Mamin Berharap Kecipratan Dana Pemilu Rp 44 Triliun

Hati-hati! Produk Makanan dan Minuman Ilegal Makin Marak



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya