Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membeli saham PT Central Santosa Finance senilai Rp 70,10 miliar. Penandatanganan pembelian itu dilakukan pada 9 Januari 2014.
Perseroan membeli saham Central Santosa Finance sekitar 20 ribu lembar saham yang dimiliki dari PT Multikem Suplindo (20% dari modal ditempatkan dan disetor ) dan PT Sinar Mitra Sepadan Finance (20% dari modal ditempatkan dan disetor). Dengan pembelian itu perseroan memiliki 45% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada PT Central Santosa Finance.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2013), Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk, Inge Setiawati mengatakan, transaksi itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX/E/2 mengenai transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama. Hal itu karena nilai transaksi tidak mencapai 20% dari ekuitas perseroan.
Selain itu, transaksi ini juga bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu. PT Central Santosa Finance merupakan lembaga pembiayaan utama dalam industri pembiayaan kendaraan roda dua, yang didirikan pada 2010.
PT Bank Central Asia memiliki sejumlah anak usaha bergerak di sektor keuangan mulai dari multi finance, perbankan syariah, money lending, perantara pedagang efek, dan asuransi.
Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih mencapai Rp 19,09 triliun dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 15,30 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan mencapai Rp 10,36 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 8,27 triliun.(Ahm)
Perseroan membeli saham Central Santosa Finance sekitar 20 ribu lembar saham yang dimiliki dari PT Multikem Suplindo (20% dari modal ditempatkan dan disetor ) dan PT Sinar Mitra Sepadan Finance (20% dari modal ditempatkan dan disetor). Dengan pembelian itu perseroan memiliki 45% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada PT Central Santosa Finance.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2013), Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk, Inge Setiawati mengatakan, transaksi itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX/E/2 mengenai transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama. Hal itu karena nilai transaksi tidak mencapai 20% dari ekuitas perseroan.
Selain itu, transaksi ini juga bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu. PT Central Santosa Finance merupakan lembaga pembiayaan utama dalam industri pembiayaan kendaraan roda dua, yang didirikan pada 2010.
PT Bank Central Asia memiliki sejumlah anak usaha bergerak di sektor keuangan mulai dari multi finance, perbankan syariah, money lending, perantara pedagang efek, dan asuransi.
Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih mencapai Rp 19,09 triliun dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 15,30 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan mencapai Rp 10,36 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 8,27 triliun.(Ahm)
