PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk/CENT (dahulu bernama PT Centrin Online Tbk) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 100 miliar. Pinjaman itu digunakan untuk pengembangan usaha.
Perseroan mendapatkan pinjaman dari Clover Universal Enterprises Ltd, yang merupakan salah satu pemegang saham Perseroan.
Pertimbangan transaksi itu mengingat perseroan telah memiliki kontrak atas pembelian menara.
Pembelian menara itu akan berasal dari fasilitas pinjaman bank. Namun hingga kini, fasilitas bank itu belum dapat direalisasikan, sedangkan perseroan harus segera merealisasikan pembangunan proyek sesuai jadwal yang disepakati.
Oleh karena itu, perseroan membutuhkan pinjaman darurat dari salah satu pemegang saham Perseroan, dalam hal ini Clover Universal Enterprise Ltd.
Nilai transaksi itu di atas merupakan 13,37% dari nilai ekuitas Perseroan. Nilai transaksi itu tidak mencapai 20% dari jumlah ekuitas Perseroan.
Hal itu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2 mengenai transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham perseroan antara lain Clover Universal Enterprise Ltd sebesar 38,05%, UBS AG Singapore non-treaty omnibus sebesar 5,33%, dan masyarakat kurang dari lima persen sebesar 56,62%.
Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp 59,32 miliar dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 41,02 miliar. Sementara itu, perseroan masih mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 338,49 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 1,09 miliar. (Ahm)
Perseroan mendapatkan pinjaman dari Clover Universal Enterprises Ltd, yang merupakan salah satu pemegang saham Perseroan.
Pertimbangan transaksi itu mengingat perseroan telah memiliki kontrak atas pembelian menara.
Pembelian menara itu akan berasal dari fasilitas pinjaman bank. Namun hingga kini, fasilitas bank itu belum dapat direalisasikan, sedangkan perseroan harus segera merealisasikan pembangunan proyek sesuai jadwal yang disepakati.
Oleh karena itu, perseroan membutuhkan pinjaman darurat dari salah satu pemegang saham Perseroan, dalam hal ini Clover Universal Enterprise Ltd.
Nilai transaksi itu di atas merupakan 13,37% dari nilai ekuitas Perseroan. Nilai transaksi itu tidak mencapai 20% dari jumlah ekuitas Perseroan.
Hal itu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2 mengenai transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham perseroan antara lain Clover Universal Enterprise Ltd sebesar 38,05%, UBS AG Singapore non-treaty omnibus sebesar 5,33%, dan masyarakat kurang dari lima persen sebesar 56,62%.
Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp 59,32 miliar dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 41,02 miliar. Sementara itu, perseroan masih mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 338,49 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 1,09 miliar. (Ahm)
