Mengenal Bitcoin, Uang Digital yang Bikin Heboh

Bitcoin dinilai dapat digunakan sebagai alat investasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2014, 10:37 WIB
Sejak akhir tahun lalu Bitcoin yang merupakan uang elektronik menjadi berita hangat di Indonesia. Saat ini Bitcoin dinilai dapat menjadi alat investasi, dan mulai dikenal di Indonesia.

Menurut CEO Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, bitcoin seperti emas digital yang menawarkan dua pilihan yaitu sebagai alat investasi dan pembayaran. Namun, bitcoin ini belum tepat dikatakan sebagai alat pembayaran. Hal itu karena masyarakat belum dapat menerima bitcoin sebagai pembayaran dan tidak stabil.

Ia menjelaskan, kecenderungan nilai kurs bitcoin lebih menguat dibandingkan turun. Hal itu karena jumlah bitcoin ini terbatas. Jumlah peredaran di global, bitcoin hanya 12,2 juta. Bila melihat kurs di Bitcoin Indonesia, kurs beli bit coin mencapai 10.682.100 dan kurs jual 9.571.000.

"Tidak terjadi over supply, harga tidak cenderung turun tetapi menguat," ujar Oscar, saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (14/1/2014).

Oscar mengatakan, bitcoin mulai dikenal di Indonesia sejak 2012. Bitcoin ini sangat digandrungi di China dan Amerika Serikat (AS). Menurut Oscar, bitcoin berkembang di China karena beberapa faktor. Pertama, banyak orang kaya baru di China sehingga mereka butuh produk untuk berinvestasi. Nah sementara itu investasi di China begitu terbatas. Oleh karena itu, masyarakat China melihat peluang investasi di bitcoin.

Sedangkan Amerika Serikat, Oscar menuturkan, masyarakat Amerika Serikat memang menyukai investasi di produk teknologi. Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto sebagai mata uang digital.

Nakamoto merilis software bitcoin dan meluncurkan jaringan serta unit mata uang pertamanya yang terkenal super canggih. Dengan penyebarannya secara global di internet, beberapa sistem pertukaran baru pun muncul pada 2010.

Masyarakat Amerika Serikat pun begitu melek teknologi sehingga penggunaan bitcoin tidak menjadi masalah. Selain itu, masyarakat Amerika Serikat pun biasanya memiliki anggaran untuk investasi.

Adapun orang-orang yang bertransaksi bitcoin ini, Oscar mengkategorikannya menjadi tiga antara lain investor individu yang merasa bitcoin dapat memberikan keuntungan, orang-orang teknologi informasi, dan orang nekat.

"Akan tetapi kalau orang yang bertransaksi lewat bitcoin Indonesia bukan orang nekat kok," kata Oscar, yang juga sebagai pendiri Bitcoin Indonesia. (Ahm/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya