Seorang pemuda bertato mengamuk di depan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Pemuda itu tak terima karena ban mobil Daihatsu Luxio B 1580 UKG miliknya yang diparkir di sekitar Taman Surapati digembosi oleh petugas Dinas Perhubungan yang melakukan razia parkir liar.
"Bapak main kempesin saja, saya nggak terima, Pak. Nggak ada pemberitahuan sebelumnya," ujar pemuda itu kepada petugas Dinas Perhubungan di Menteng, Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Pemuda yang tidak mau menyebutkan namanya itu memang terlihat kesal, berbagai hujatan dia lontarkan kepada petugas Dishub. Tak hanya itu, pemuda itu bahkan mengejar-ngejar petugas yang telah menggembosi ban mobilnya.
Sementara, petugas Dishub tak mau disalahkan. Petugas yang menggembosi ban mobil pemuda itu mengaku telah memperingati juru parkir liar di sekitar Taman Suropati untuk mencari pemilik mobil yang memarkirkan mobilnya untuk segera memindahkan mobilnya dalam waktu 10 menit.
"Pokoknya lewat 10 menit, saya kempesin. Saya udah bilang ke tukang parkirnya, kamu minta tanggung jawabnya ke tukang parkir dong," ujar petugas bernama Syafi'i tersebut.
Akan tetapi pria yang menggunakan kaos tanpa lengan itu tetap tidak terima. Pemuda berambut gaya mohawk itu meminta agar Syafi'i juga menggembosi ban mobil yang ada di dekat mobilnya. Dia menganggap petugas Dishub yang berjumlah 5 orang itu tebang pilih dan hanya menggembosi mobil tertentu.
"Bapak nggak adil, mobil di depan saya nggak dikempesin, saya minta semua harus dikempesin dong, Pak. Jangan saya doang," ujar pemuda itu sambil ngotot.
"Siapa bilang tidak dikempesin, semuanya sudah saya kempesin juga. Hati-hati kamu kalau bicara. Kalau kamu tidak percaya, ayo kita lihat mobil-mobil itu," sahut Syafi'i tidak kalah ngotot.
Mereka kemudian bersama-sama menuju ke mobil-mobil yang terparkir di Taman Suropati. Melihat kondisi ban mobil-mobil itu. Ternyata, mobil-mobil lain juga telah digembosi. Pemuda bertato itu pun melunak dan mengakui kesalahannya, akan tetapi sambil menggerutu.
Pemuda itu tetap meminta petugas Dishub memberikan peringatan atau pengumuman sebelum melakukan operasi. "Ya saya tahu salah, tapi kalau saya tahu mau dikempesin, pasti nggak akan parkir di sini," kata dia.
Mendengar pemuda itu masih menggerutu, Syafi'i kembali menegaskan tindakannya sudah sesuai prosedur. Sebelum menggembosi ban, Syafi'i telah memberikan peringatan terlebih dahulu kepada pengendara untuk memindahkan kendaraannya.
"Di sini kan area dilarang untuk parkir kendaraan. Pertama kita bilangin, kalau belum juga dipindahkan, ya terpaksa kita kempesin bannya," ujar Syafi'i. (Eks/Sss)
Baca juga:
"Bapak main kempesin saja, saya nggak terima, Pak. Nggak ada pemberitahuan sebelumnya," ujar pemuda itu kepada petugas Dinas Perhubungan di Menteng, Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Pemuda yang tidak mau menyebutkan namanya itu memang terlihat kesal, berbagai hujatan dia lontarkan kepada petugas Dishub. Tak hanya itu, pemuda itu bahkan mengejar-ngejar petugas yang telah menggembosi ban mobilnya.
Sementara, petugas Dishub tak mau disalahkan. Petugas yang menggembosi ban mobil pemuda itu mengaku telah memperingati juru parkir liar di sekitar Taman Suropati untuk mencari pemilik mobil yang memarkirkan mobilnya untuk segera memindahkan mobilnya dalam waktu 10 menit.
"Pokoknya lewat 10 menit, saya kempesin. Saya udah bilang ke tukang parkirnya, kamu minta tanggung jawabnya ke tukang parkir dong," ujar petugas bernama Syafi'i tersebut.
Akan tetapi pria yang menggunakan kaos tanpa lengan itu tetap tidak terima. Pemuda berambut gaya mohawk itu meminta agar Syafi'i juga menggembosi ban mobil yang ada di dekat mobilnya. Dia menganggap petugas Dishub yang berjumlah 5 orang itu tebang pilih dan hanya menggembosi mobil tertentu.
"Bapak nggak adil, mobil di depan saya nggak dikempesin, saya minta semua harus dikempesin dong, Pak. Jangan saya doang," ujar pemuda itu sambil ngotot.
"Siapa bilang tidak dikempesin, semuanya sudah saya kempesin juga. Hati-hati kamu kalau bicara. Kalau kamu tidak percaya, ayo kita lihat mobil-mobil itu," sahut Syafi'i tidak kalah ngotot.
Mereka kemudian bersama-sama menuju ke mobil-mobil yang terparkir di Taman Suropati. Melihat kondisi ban mobil-mobil itu. Ternyata, mobil-mobil lain juga telah digembosi. Pemuda bertato itu pun melunak dan mengakui kesalahannya, akan tetapi sambil menggerutu.
Pemuda itu tetap meminta petugas Dishub memberikan peringatan atau pengumuman sebelum melakukan operasi. "Ya saya tahu salah, tapi kalau saya tahu mau dikempesin, pasti nggak akan parkir di sini," kata dia.
Mendengar pemuda itu masih menggerutu, Syafi'i kembali menegaskan tindakannya sudah sesuai prosedur. Sebelum menggembosi ban, Syafi'i telah memberikan peringatan terlebih dahulu kepada pengendara untuk memindahkan kendaraannya.
"Di sini kan area dilarang untuk parkir kendaraan. Pertama kita bilangin, kalau belum juga dipindahkan, ya terpaksa kita kempesin bannya," ujar Syafi'i. (Eks/Sss)
Baca juga:
Dishub Cabut 450 Pentil Kendaraan Parkir Liar Dekat Mabes Polri
Razia Pelat Nomor Bikin Jera Pelanggan Parkir Liar
Para Penumpang Juga Tolak Penutupan Terminal Lebak Bulus