Lahir dengan kondisi mata yang tak normal atau disebut dengan exotropia, membuat anak Pangeran Edward yang bernama Lady Louise Mounbatten (10) harus menjalani operasi perbaikan mata. Sebab, bila tidak segera diperbaiki, ia akan mengalami masalah yang cukup serius di kemudian hari.
Atas saran seorang dokter mata, akhirnya Edward dan sang istri, Sophie, mau mengoperasi mata dari buah hatinya tersebut. Dan operasi itu berjalan dengan lancar. Kini, Louise memiliki mata dengan posisi yang sama.
Keberhasilan dari operasi mata tersebut terlihat jelas ketika bocah cantik itu didampingi Edward dan Sophie tampak menghadiri sebuah acara yang diadakan tepat di hari Natal, 25 Desember 2013.
Louise yang pada tahun 2011 menjadi pengiring cilik dalam pernikahan megah Kate Middleton dan William, sempat menjalani operasi mata untuk pertama kalinya sewaktu balita. Meski begitu, ia tetap diharus melakukan perawatan lanjutan saat beranjak besar.
Untuk rinciannya sendiri pihak Istana tak membeberkannya secara resmi. Tapi yang pasti, dokter spesialis mata anak sangat berhati-hati ketika menjalani operasi perbaikan mata calon penerima tahta urutan kesepuluh tersebut.
Dikatakan bahwa para medis sangat berhati-hati dalam memindahkan posisi otot-otot mata agar semuanya terkontrol dengan sangat baik. Operasi yang memakan waktu selama beberapa jam dinyatakan berhasil, dan kini Louise dapat melihat dengan normal.
Diketahui Louise lahir dalam keadaan prematur, di mana Sophie harus mengeluarkan bocah lucu itu dari rahimnya empat minggu lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Kelahiran Louise pun cukup dramatis, sebab Sophie harus kehilangan sembilan liter darah karena terus menerus mengalami pendarahan. Bahkan Sophie sempat kritis dan hampir tidak dapat diselamatkan.
Karena berat Louise sewaktu lahir hanya 4lb 9oz (2.07 kilogram), ia pun harus dipisahkan dari sang bunda selama beberapa hari. Sophie yang melahirkan di Rumah Sakit St Geroge, Tooting, London Selatan harus menjalani perawatan di sana, sedangkan Louise harus dilarikan ke Rumah Sakit Frimley, Surrey dan menjalani perawatan selama 16 hari.
Dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (15/1/2014) meski Pangeran Edward enggan membicarakan mengenai operasi mata yang dilakukan anaknya, namun yang pasti bahwa Edward melakukan ini demi visinya di tahun 2020 untuk mencegah kebutaan di sana.
Apa itu Exotropia?
Ada enam otot yang mengontrol gerakan mata seseorang. Empat yang menggerakan mata ke atas dan ke bawah, sedangkan sisa dua ototnya yang menggerakan mata ke kanan dan ke kiri. Semua otot-otot ini haruslah bekerja dalam koordinasi yang sama ketika melihat sebuah gambar tunggal.
Bila satu atau lebih dari otot-otot ini tidak beroperasi dengan baik, mata kemungkinan penglihatan menjadi tak seimbang, yang menyebabkan terjadinya juling.
Exotropia sebagian besar terlihat pada anak-anak, dan mengembangkan penyakit ini sewaktu ia masih sangat belia. Bukan berarti penyakit ini tidak menyerang orang dewasa.
Jika tak diobati, mata dapat berubah secara terus menerus, dan memiliki dampak buruk di kemudian hari.
Sekitar 35 persen penderita membutuhkan setidaknya satu kali operasi untuk membuat matanya kembali dalam posisi normal.
Untuk prosedurnya sendiri, dilakukan di bawah anestesi umum dan harus membuat sayatan kecil di jaringan yang menutupi mata untuk mencapai otot-otot tersebut.
Setelah operasi, kemungkinan untuk menggunakan kaca mata masih sangatlah besar. Operasi lanjut pun diperlukan, agar mata dapat menatap lurus.
(Adt/Igw)
Baca juga:
Wanita Ini Bisa Melihat Setelah 13 Tahun Buta
Redakan Mata Lelah dengan Bantal Mata
Bocah China yang Matanya Dicungkil Sudah Bisa Melihat Lagi
Atas saran seorang dokter mata, akhirnya Edward dan sang istri, Sophie, mau mengoperasi mata dari buah hatinya tersebut. Dan operasi itu berjalan dengan lancar. Kini, Louise memiliki mata dengan posisi yang sama.
Keberhasilan dari operasi mata tersebut terlihat jelas ketika bocah cantik itu didampingi Edward dan Sophie tampak menghadiri sebuah acara yang diadakan tepat di hari Natal, 25 Desember 2013.
Louise yang pada tahun 2011 menjadi pengiring cilik dalam pernikahan megah Kate Middleton dan William, sempat menjalani operasi mata untuk pertama kalinya sewaktu balita. Meski begitu, ia tetap diharus melakukan perawatan lanjutan saat beranjak besar.
Untuk rinciannya sendiri pihak Istana tak membeberkannya secara resmi. Tapi yang pasti, dokter spesialis mata anak sangat berhati-hati ketika menjalani operasi perbaikan mata calon penerima tahta urutan kesepuluh tersebut.
Dikatakan bahwa para medis sangat berhati-hati dalam memindahkan posisi otot-otot mata agar semuanya terkontrol dengan sangat baik. Operasi yang memakan waktu selama beberapa jam dinyatakan berhasil, dan kini Louise dapat melihat dengan normal.
Diketahui Louise lahir dalam keadaan prematur, di mana Sophie harus mengeluarkan bocah lucu itu dari rahimnya empat minggu lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Kelahiran Louise pun cukup dramatis, sebab Sophie harus kehilangan sembilan liter darah karena terus menerus mengalami pendarahan. Bahkan Sophie sempat kritis dan hampir tidak dapat diselamatkan.
Karena berat Louise sewaktu lahir hanya 4lb 9oz (2.07 kilogram), ia pun harus dipisahkan dari sang bunda selama beberapa hari. Sophie yang melahirkan di Rumah Sakit St Geroge, Tooting, London Selatan harus menjalani perawatan di sana, sedangkan Louise harus dilarikan ke Rumah Sakit Frimley, Surrey dan menjalani perawatan selama 16 hari.
Dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (15/1/2014) meski Pangeran Edward enggan membicarakan mengenai operasi mata yang dilakukan anaknya, namun yang pasti bahwa Edward melakukan ini demi visinya di tahun 2020 untuk mencegah kebutaan di sana.
Apa itu Exotropia?
Ada enam otot yang mengontrol gerakan mata seseorang. Empat yang menggerakan mata ke atas dan ke bawah, sedangkan sisa dua ototnya yang menggerakan mata ke kanan dan ke kiri. Semua otot-otot ini haruslah bekerja dalam koordinasi yang sama ketika melihat sebuah gambar tunggal.
Bila satu atau lebih dari otot-otot ini tidak beroperasi dengan baik, mata kemungkinan penglihatan menjadi tak seimbang, yang menyebabkan terjadinya juling.
Exotropia sebagian besar terlihat pada anak-anak, dan mengembangkan penyakit ini sewaktu ia masih sangat belia. Bukan berarti penyakit ini tidak menyerang orang dewasa.
Jika tak diobati, mata dapat berubah secara terus menerus, dan memiliki dampak buruk di kemudian hari.
Sekitar 35 persen penderita membutuhkan setidaknya satu kali operasi untuk membuat matanya kembali dalam posisi normal.
Untuk prosedurnya sendiri, dilakukan di bawah anestesi umum dan harus membuat sayatan kecil di jaringan yang menutupi mata untuk mencapai otot-otot tersebut.
Setelah operasi, kemungkinan untuk menggunakan kaca mata masih sangatlah besar. Operasi lanjut pun diperlukan, agar mata dapat menatap lurus.
(Adt/Igw)
Baca juga:
Wanita Ini Bisa Melihat Setelah 13 Tahun Buta
Redakan Mata Lelah dengan Bantal Mata
Bocah China yang Matanya Dicungkil Sudah Bisa Melihat Lagi