Di saat belahan benua lainnya mengalami cuaca dingin luar biasa, Australia justru sebaliknya. Kota Melbourne dilanda cuaca panas menyengat. Bahkan hingga mencapai panas 43 derajat Celcius dalam beberapa hari terakhir.
Cuaca yang begitu panas ini jelas amat mengganggu penampilan para petenis dunia yang kini sedang berlaga dalam ajang turnamen Grandslam Australia Terbuka yang digelar di Melbourne.
"Rasanya sangat, sangat panas. Saya mengharapkan suhu udara akan turun, tapi saya tak tahu bagaimana itu bisa terjadi?" kata petenis putri nomor dua dunia, Victoria Azarenka seperti diberitakan BBCSport.
"Saya menempatkan botol plastik di lapangan dan bagian bawah botol ini sedikit meleleh," kata Caroline Wozniacki, petenis putri lain saat menggambarkan betapa panasnya suhu udara di Melbourne.
Panitia penyelenggara sudah memiliki kebijakan khusus terkait suhu panas yang ekstrem tersebut, yang memasukkan pula faktor kelembaban untuk memutuskan apakah satu pertandingan harus dihentikan.
Pihak panitia penyelenggara memang telah menyediakan kipas angin, payung, dan juga air minum di berbagai tempat.
Begitu panasnya suhu udara di sekitar arena turnamen, sampai ada seorang pemain pingsan dan satu lagi jatuh sakit.
"Di tengah suhu panas seperti ini, memang kita tidak bisa menikmati turnamen. Sangat panas, rasanya seperti mau meledak," kata petenis unggulan kedelapan di tunggal putri Jelena Jankovic.
Baca Juga:
Van Basten: Penunjukan Seedorf Sangat Berisiko
Ronaldo: La Decima, Tekanan Tapi Menggembirakan
Mourinho: Matic Bakal Jadi Pemain Penting Chelsea
Cuaca yang begitu panas ini jelas amat mengganggu penampilan para petenis dunia yang kini sedang berlaga dalam ajang turnamen Grandslam Australia Terbuka yang digelar di Melbourne.
"Rasanya sangat, sangat panas. Saya mengharapkan suhu udara akan turun, tapi saya tak tahu bagaimana itu bisa terjadi?" kata petenis putri nomor dua dunia, Victoria Azarenka seperti diberitakan BBCSport.
"Saya menempatkan botol plastik di lapangan dan bagian bawah botol ini sedikit meleleh," kata Caroline Wozniacki, petenis putri lain saat menggambarkan betapa panasnya suhu udara di Melbourne.
Panitia penyelenggara sudah memiliki kebijakan khusus terkait suhu panas yang ekstrem tersebut, yang memasukkan pula faktor kelembaban untuk memutuskan apakah satu pertandingan harus dihentikan.
Pihak panitia penyelenggara memang telah menyediakan kipas angin, payung, dan juga air minum di berbagai tempat.
Begitu panasnya suhu udara di sekitar arena turnamen, sampai ada seorang pemain pingsan dan satu lagi jatuh sakit.
"Di tengah suhu panas seperti ini, memang kita tidak bisa menikmati turnamen. Sangat panas, rasanya seperti mau meledak," kata petenis unggulan kedelapan di tunggal putri Jelena Jankovic.
Baca Juga:
Van Basten: Penunjukan Seedorf Sangat Berisiko
Ronaldo: La Decima, Tekanan Tapi Menggembirakan
Mourinho: Matic Bakal Jadi Pemain Penting Chelsea