Beri Opsi, Dahlan Beberkan Kronologi Rapat Pertamina-PGN

Dahlan mengaku pernah menggelar rapat dengan beberapa jajaran direksi Pertamina dan PGN melalui Group Blackberry Messanger.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jan 2014, 19:25 WIB
Seusai memberikan opsi sebagai solusi kisruh merger antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan anak usaha milik PT Pertamina (persero), PT Menteri BUMN Dahlan Iskan buka suara tentang proses dari hal ini.

Dahlan mengakui pernah menggelar beberapa pertemuan dengan jajaran direksi Pertamina dan PGN melalui  Group Blackberry Messanger (BBM).

"Kalau soal pertemuan, pertemuan sebenarnya sudah tiga kali," ujar Dahlan di kantornya, Kamis (16/1/2014).

Hal itu juga sekaligus mengklarifikasi terkait simpang siurnya pemberitaan mengenai hasil risalah rapat mengenai keputusan penyelesaian soal saling akuisisi Pertamina dan PGN.

Dia menuturkan, pertemuan pertama saat itu melalui teknologi, melalui BBM group (antara Dahlan, Direksi PGN, Direksi Pertamina),

Sementara untuk pertemuan kedua, Dahlan mengaku pernah mengumpulkan seluruh jajaran direksi di Kementerian BUMN.

"Rapat kedua dilakukan di kementrian, di sini dan dihadiri saya dan semua pejabat eselon satu dan direksi Pertamina dan PGN, lengkap," lanjut dia.

Sedangkan rapat yang ketiga, Dahlan mengaku dilakukan bersama dengan Direksi Pertamina di kantor pusat Pertamina di mana membahas lebih khusus mengenai proyeksi dan program Pertamina ke depan apabila mengakuisisi PGN.

"Nanti akan ada rapat lagi keempat khusus dengan PGN di kantor PGN dengan kementerian. Jadi kalau PGN tidak hadir saat di Pertamina ya memang begitu, nanti ada tahapannya sendiri," jelas mantan Direktur PLN itu.

Menanggapi risalah hasil pertemuan Dahlan dengan jajaran Direksi Pertamina dan PGN yang menyatakan Pemerintah menyetujui Pertamina mengakuisisi PGN, dia mengungkapkan itu hanya hasil pertemuan pertama. "Risalah itu kan nggak dari semua, itu kan risalah ketiga," tegas Dahlan.

Dahlan menegaskan, pemerintah masih memikirkan opsi terbaik masalah kisruh kedua BUMN sektor energi tersebut. “Hingga saat ini belum diputuskan,” ujar dia.(Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya