Hore! Winamp Benar-Benar Selamat Dari Kematian

AOL menjual Winamp ke perusahaan radio online bernama Radionomy.

oleh Denny Mahardy diperbarui 17 Jan 2014, 13:45 WIB

Di penghujung tahun 2013, secara mengejutkan aplikasi pemutar musik Winamp dikabarkan akan ditutup. AOL sebagai pemilik Winamp mengumumkan keputusannya untuk mematikan dan menutup pengembangan aplikasi itu setelah 15 tahun beroperasi.

Namun, sebuah kabar terbaru menyebutkan bahwa Winamp telah selamat dari kematian. Perpindahan tangan Winamp dari AOL ke perusahaan radio online bernama Radionomy menjadi penyelamat aplikasi pmutar musik populer tersebut.

Dilansir laman TechCrunch, Jumat (17/1/2014), pembelian Winamp oleh Radionomy memang tak diumumkan secara besar-besaran. AOL disebutkan juga menjual layanan radio online Shoutcast kepada Radionomy dengan syarat tetap memiliki saham di dalam Winamp.

Radionomy sendiri merupakan perusahaan penyedia layanan radio online gratis yang berpusat di Brussel, Belgia. Layanan ini telah memiliki lebih dari 6 ribu stasiun radio dengan pendengar lebih dari 13 juta orang.

Patut dikehatui, Winamp adalah pemutar media yang dikembangkan oleh Nusolf di tahun 1997 ini sangat populer di kalangan pengguna personal computer (PC) karena mampu memutar beragam format audio. Ditambah memiliki banyak fitur, seperti customize skin, visualisasi, dan berbagai fitur menarik lainnya. Akan tetapi, Winamp meredup sehingga akhirnya AOL mengakuisisi Nulsoft seharga USD 80 juta di tahun 1999 silam.

Namun kemudian AOL mengumumkan untuk menutup Winamp karena perusahaan itu mengalami kerugian besar. Winamp yang sudah tidak lagi mampu bersaing dengan pemutar musik lainnya ditengarai menjadi alasan penguat penutupannya oleh AOL. (den/dhi)

Baca juga : 
Asyik, Winamp Ternyata Tak Jadi 'Dimatikan'
Setelah 15 Tahun, Winamp Meredup dan Menunggu Mati
Winamp Berbenah Untuk Menghadapi Persaingan
Petisi Online Dibuat Untuk Hidupkan Kembali Winamp
Pamor Winamp Meroket Berkat Skin Yang Bisa Diganti-ganti
Dari Tampilan Sederhana Hingga Diunduh 3 Juta Kali
Layanan Musik Streaming Mulai `Bunuh` Toko Musik Digital

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya