Penanganan darurat banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara (Sulut) masih terus dilanjutkan. Hingga saat ini data sementara menyebutkan ada 18 orang tewas, 2 orang hilang, 101 rumah hanyut, dan ribuan warga mengungsi.
"Korban tersebut berasal dari Kota Manado (6 tewas, 1 hilang), Kabupaten Minahasa (6 tewas), Kota Tomohon (5 tewas, 1 hilang), dan Kabupaten Minahasa Utara (1 tewas)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jumat (17/1/2014)
"Pencarian korban masih terus dilakukan. Banjir sudah surut dan masyarakat banyak yang membersihkan rumahnya," tambahnya.
Sutopo menjelaskan, dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana yang dipimpin Wakil Gubernur Sulawesi Utara Djouhari Kansil, penanganan pengungsi menjadi hal yang utama untuk ditangani. Selain itu, koordinasi antar instansi, aktivasi dan struktur posko menjadi hal penunjang dalam penanggulangan bencana tersebut.
Sutopo menjelaskan, BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan logistik dan peralatan sebanyak 57,2 ton. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU.
Namun, yang menjadi perhatian masyarakat Sulut belakangan ini terkait adanya isu hoax atau berita bohong yang menyebutkan akan terjadi Tsunami di beberapa wilayah di Sulut. Karena itu, BNPB berharap aparat kepolisian dapat segera menindak oknum yang menyebarkan bertita bohong tersebut.
"Di saat kondisi bencana, beredar isu menyesatkan bahwa akan terjadi tsunami di Manado dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat resah dan mengungsi sehingga terjadi kemacetan. Isu menyesatkan (hoax) seperti ini seringkali terjadi di saat bencana, Ada baiknya pihak Kepolisian menyidik dan menindak oknum tersebut," tukasnya (Adm)
Baca juga:
[VIDEO] Banjir Dahsyat Manado Seret Puluhan Rumah
Mensos: Tanggap Darurat Banjir Manado 2 Pekan
[VIDEO] Banjir Dahsyat Berlalu, Jalanan Manado Berlumpur Tebal
"Korban tersebut berasal dari Kota Manado (6 tewas, 1 hilang), Kabupaten Minahasa (6 tewas), Kota Tomohon (5 tewas, 1 hilang), dan Kabupaten Minahasa Utara (1 tewas)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jumat (17/1/2014)
"Pencarian korban masih terus dilakukan. Banjir sudah surut dan masyarakat banyak yang membersihkan rumahnya," tambahnya.
Sutopo menjelaskan, dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana yang dipimpin Wakil Gubernur Sulawesi Utara Djouhari Kansil, penanganan pengungsi menjadi hal yang utama untuk ditangani. Selain itu, koordinasi antar instansi, aktivasi dan struktur posko menjadi hal penunjang dalam penanggulangan bencana tersebut.
Sutopo menjelaskan, BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan logistik dan peralatan sebanyak 57,2 ton. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU.
Namun, yang menjadi perhatian masyarakat Sulut belakangan ini terkait adanya isu hoax atau berita bohong yang menyebutkan akan terjadi Tsunami di beberapa wilayah di Sulut. Karena itu, BNPB berharap aparat kepolisian dapat segera menindak oknum yang menyebarkan bertita bohong tersebut.
"Di saat kondisi bencana, beredar isu menyesatkan bahwa akan terjadi tsunami di Manado dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat resah dan mengungsi sehingga terjadi kemacetan. Isu menyesatkan (hoax) seperti ini seringkali terjadi di saat bencana, Ada baiknya pihak Kepolisian menyidik dan menindak oknum tersebut," tukasnya (Adm)
Baca juga:
[VIDEO] Banjir Dahsyat Manado Seret Puluhan Rumah
Mensos: Tanggap Darurat Banjir Manado 2 Pekan
[VIDEO] Banjir Dahsyat Berlalu, Jalanan Manado Berlumpur Tebal