Legenda AC Milan, Andriy Shevchenko, mengaku terkejut dengan penunjukkan Clarence Seedorf sebagai pelatih AC Milan. Meski begitu Shevchenko menilai Milan pasti sudah memiliki kepercayaan penuh terhadap Seedorf.
Seperti diketahui, mantan gelandang Setan Merah itu, terpaksa harus gantung sepatu lima bulan lebih cepat dari rencana semula, lantaran harus menggantikan Massimiliano Allegri menduduki kursi panas San Siro.
“Kedatangannya tidak diharapkan. Saya hanya bisa berharap keberuntungan untuknya,” kata Shevchenko kepada segodnya.ua, seperti dilansir Football Italia, Sabtu (18/1/2014). “Saya main bersamanya untuk waktu yang lama dan dia salah satu gelandang terbaik dalam sejarah I Rossoneri. Klub memilih dia dan untuk itu mereka percaya kepadanya, meski ini pengalaman pertama dia sebagai pelatih," imbuhnya.
Shevchenko menyebut kekalahan 3-4 dari Sassuolo dianggap sebagai puncak kesabaran Milan kepada Allegri. "Ini menyedihkan untuk Allegri, tapi kalah dari Sassuolo setelah unggul 2-0 benar-benar bukan gaya Milan," katanya. “Situasi ini tidak menyenangkan, karena Rossoneri tidak bermain bagus dalam beberapa hasil belakangan ini,” tutup Sheva.
Shevchenko sendiri sebelumnya digosipkan akan menggantikan Allegri. Namun, pria asal Ukraina itu mengaku belum siap.
"Melatih Milan akan menjadi sesuatu yang ideal di masa depan. Sekarang adalah masa transisi. Saya sedang belajar dan mempersiapkan diri untuk masa depan saya," kata Shevchenko.
Seperti diketahui, mantan gelandang Setan Merah itu, terpaksa harus gantung sepatu lima bulan lebih cepat dari rencana semula, lantaran harus menggantikan Massimiliano Allegri menduduki kursi panas San Siro.
“Kedatangannya tidak diharapkan. Saya hanya bisa berharap keberuntungan untuknya,” kata Shevchenko kepada segodnya.ua, seperti dilansir Football Italia, Sabtu (18/1/2014). “Saya main bersamanya untuk waktu yang lama dan dia salah satu gelandang terbaik dalam sejarah I Rossoneri. Klub memilih dia dan untuk itu mereka percaya kepadanya, meski ini pengalaman pertama dia sebagai pelatih," imbuhnya.
Shevchenko menyebut kekalahan 3-4 dari Sassuolo dianggap sebagai puncak kesabaran Milan kepada Allegri. "Ini menyedihkan untuk Allegri, tapi kalah dari Sassuolo setelah unggul 2-0 benar-benar bukan gaya Milan," katanya. “Situasi ini tidak menyenangkan, karena Rossoneri tidak bermain bagus dalam beberapa hasil belakangan ini,” tutup Sheva.
Shevchenko sendiri sebelumnya digosipkan akan menggantikan Allegri. Namun, pria asal Ukraina itu mengaku belum siap.
"Melatih Milan akan menjadi sesuatu yang ideal di masa depan. Sekarang adalah masa transisi. Saya sedang belajar dan mempersiapkan diri untuk masa depan saya," kata Shevchenko.