Banjir mengepung Rusun Petamburan, Jakarta Pusat. Ketinggian air bervariasi, dari 10 cm hingga 80 cm. Namun banjir tak meredam semangat kaum ibu ke pasar.
Dengan mengenakan kaos dan celana pendek, kaum ibu berjalan perlahan-lahan menerobos banjir 50-80 cm menuju pasar kaget yang berada di tempat yang lebih tinggi.
Jarak tempuh menuju pasar pun beragam. Mulai 100 hingga 200 meter. Perlahan tapi pasti, kaum ibu menerjang banjir.
"Syukur banget deh pasar tetep buka. Biarin ngelewatin banjir, yang penting tetep bisa belanja, bisa masak buat makan anak-anak," ujar Ibu Sari dengan baju yang basah sambil menenteng ikatan sayur dan tahu-tempe di pasar yang hanya banjir semata kaki.
Para pedagang pun tidak terpengaruh dengan banjir. Mereka tetap santai berjualan di balik tanggul beton Kanal Banjir Barat. Padahal air sungai terlihat mengalir deras dari beberapa titik di bawah beton.
Wakil Ketua RW 11 Rusun Petamburan Yakob kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (18/1/2013) menuturkan, banjir telah mengepung sejak Jumat malam akibat hujan deras tiada henti hingga Sabtu dini hari.
"Pompa sudah jalan terus, buang air banjir ke kali, tapi kewalahan juga. Apalagi ada kerukan di bawah tanggul, jadi air sungai tetep bikin banjir lagi," jelas Yakob.
Dipaparkan dia, sejumlah warga RW 9 yang ketinggian banjir mencapai 80 cm sudah mengungsi ke dalam Aula Rusun Petamburan.
"Tempat mereka memang paling rendah, jadi banjirnya paling tinggi, sampai sepangkal paha orang dewasa," ujar Yakob.
Sedangkan di RW 5, sejumlah warga mencoba bertahan di lantai 2. Ketinggian banjir mencapai 50 cm. Warga terlihat memandangi banjir dari teras lantai 2 rumah.
Petugas pompa air dekat Pintu Air Karet yakni Komara menuturkan, banjir yang mengepung Rusun Petamburan disebabkan hujan deras dalam jangka waktu lama, ditambah banjir kiriman dari Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
"Sejak semalam air banjir sudah dipompa terus padahal ke sungai. Ada 2 pompa dan semuanya berfungsi dengan baik. Tapi tetap saja air dari sungai ada yang merembes. Bisa dilihat itu air dari sungai berwarna kuning, sedangkan air yang hijau itu dari got, bercampur," jelas Komara sambil menunjuk tampungan air di areal pompa air.
Meski terkepung air, ada jalan tikus nan sempit yang bisa dilalui pejalan kaki agar bisa keluar dan beraktivitas. Meski demikian jalannya licin dan terjal serta harus antre. Jika tergelincir, bisa nyemplung ke kolam penampungan air.
"Lumayanlah tetap bisa ke kantor. Tinggal gulung celana dulu atau ganti baju di kantor saja," kata Ita yang bekerja di kawasan Senayan. (Sss/Mut)
Baca juga:
Mengenang Setahun Tragedi Banjir UOB Plaza
Bendungan Katulampa Siaga III, Banjir Tiba di Jakarta Sore
Foto-foto Banjir di Jakarta dan Sekitarnya
Rusun Petamburan Terkepung, Ibu-ibu Gigih Terobos Banjir ke Pasar
Dengan mengenakan kaos dan celana pendek, kaum ibu berjalan perlahan-lahan menerjang banjir 50-80 cm menuju pasar kaget.
diperbarui 18 Jan 2014, 11:12 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
MMA Global Indonesia: Ini Para Pemenang SMARTIES™ Awards 2024
Cara Restart Komputer dengan Mudah dan Aman
Gas Bumi jadi Cara Terbaik Transisi Energi, Tapi Infrastruktur Mahal
VIDEO: 'Kereta Terakhir Surabaya', Teater Perjuangan di Stasiun Gubeng
Jadwal Sholat Purwakarta Hari Ini November 2024, Ikuti Panduan dari Kemenag RI
Pj Wali Kota Tarakan Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada dan Berantas Peredaran Narkoba
Pelatih Arab Saudi Waspadai 1 Kekuatan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pramono Anung Targetkan Raih 50 Persen Lebih Suara di Jakarta Timur
Mengenal Fake Account, Fenomena Akun Palsu di Media Sosial
Cara Menghitung Umur dalam Bulan: Panduan Lengkap dan Akurat
Laporan Terbaru Pentagon Ungkap Penampakan Ratusan UFO di Seluruh Dunia
China hingga India Belajar Daur Ulang Ban Bekas di Indonesia