Warga Klaten Demo Tuntut PT SCE Kelola Limbah

Ratusan warga desa Kokosan dan Bugisan Klaten, Jumat ( 17/1) siang berunjuk rasa di depan pabrik PT SCE

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jan 2014, 10:59 WIB
Citizen6, Klaten: Ratusan warga desa Kokosan dan Bugisan Kecamatan Prambanan Klaten, Jumat  ( 17/1) siang berunjuk rasa di depan pabrik PT SCE yang berada di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan Klaten. Mereka menuntut agar perusahaan  memberikan kewenangan pengolahan sisa  limbah kain kepada warga sekitar. Menurut para pengunjuk rasa, selama ini sisa limbah kain dikelola oleh Sri Mulyani yang nota bene merupakan istri Bupati Klaten Sunarno.

Dalam unjuk rasa tersebut warga membakar ban bekas di depan pintu pabrik, sembari menunjuakkan atraksi jathilan. Satu pleton aparat keamanan dari Polres Klaten sempat disiagakan di depan pabrik. Bahkan nyaris terjadi bentrokan ketika massa dilarang masuk ke lingkungan pabrik oleh petugas. Setelah terjadi adu argumentasi antara perwakilan warga dengan polisi, akhirnya 20 orang perwakilan warga diperbolehkan masuk , sementara ratusan lain tetap berjaga di luar.
Negoisasi antara warga dengn pihak SCE di saksikan oleh Kapolres Klaten AKBP Nazirwan A Wibowo. Namun, negoisasi itu tidak memperoleh kesepakatan karena General Manager PT SCE Arrow Fok tidak berada di tempat.

Dul Hadi salah seorang juru bicara dari pengunjuk rasa mengungkapkan bahwa tuntutan warga ini didasari atas pernyataan adari pimpinan SCE pada saat akan mendirikan pabrik di desa tersebut bahwa pendirian pabrik ini semata-mata demi kesejahteraan masyarakat sekitar . " Kalau limbah saja diberikan kepada istri Bupati, lalu mana  wujud kepedulian perusahaan untuk mensejahterakan masyarakat ? " ujar Dulhadi  yang disambut dengan tepuk riuh massa.

Dul Hadi menambahkan, pihaknya memberikan waktu tenggat kepada perusahaan sampai akhir Bulan ini. Jika pihak perusahaan tidak mengindahkannya, pihaknya tak akan bertanggung jawab terhadap segala hal yang terjadi di lingkungan pabrik.  " Kalau pabrik tak mengindahkan aspirasi  kami, kalau terjadi apa-apa bukan tanggung jawab kita. " ujar Dul hadi dengan berapi-api.

Tetapi, secara terpisah Kepala Desa Kokosan Suparjo justru mengungkapkan bahwa  beberapa waktu lalu pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan PT SCE. Dalam kesepakatan itu perusahaan telah sanggup memberikan dana CSR sebesar Rp.25 juta kepada setiap desa yang ada disekitar pabrik. " Tapi belum sempat bantuan itu diserahkan , warga sudah unjuk rasa. " ujar Suparjo. (kw)

Penulis:
Sulistyawan Dibyo Suwarno

Baca Juga:
Nasionalisme Ala Warga Kokosan
Duh, Nikmatnya Sop Ayam Pak Min Klaten
RS Islam Klaten Menggelar Operasi Katarak Gratis

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya