Liputan6.com, Chiapas: Tiga buah tengkorak berusia lebih dari 3.000 tahun ditemukan arkeolog Amerika Serikat di Kota Chiapas, wilayah sebelah selatan Meksiko, baru-baru ini. Tengkorak-tengkorak itu ditemukan di sebuah situs pemakaman kuno yang terletak tepat di sebelah jalan raya. Selama ini, wilayah selatan Meksiko memang menjadi ladang subur bagi para arkeolog dunia. Itu lantaran banyaknya situs dan peninggalan bersejarah yang belum terungkap di daerah ini.
Sebelumnya, para arkeolog telah menemukan artefak yang terbuat dari batu giok. Artefak ini dipercaya sebagai peninggalan budaya suku Olmeca yang diketahui bermukim di kawasan itu. Menurut penelitian, suku tersebut hidup antara periode 3000 sebelum Masehi hingga 1200 sesudah Masehi.
Para arkeologi dunia tampaknya tak lelah dalam upaya untuk terus mencari fakta-fakta sejarah. Sebelumnya, belasan mumi ditemukan para arkeolog dari sebuah universitas di Belgia, di Peru, Mei silam [baca: Belasan Mumi Ditemukan di Peru]. Mumi-mumi itu ditemukan di Kompleks Kuil Inca, Pachacamac.(OZI/Pin)
Sebelumnya, para arkeolog telah menemukan artefak yang terbuat dari batu giok. Artefak ini dipercaya sebagai peninggalan budaya suku Olmeca yang diketahui bermukim di kawasan itu. Menurut penelitian, suku tersebut hidup antara periode 3000 sebelum Masehi hingga 1200 sesudah Masehi.
Para arkeologi dunia tampaknya tak lelah dalam upaya untuk terus mencari fakta-fakta sejarah. Sebelumnya, belasan mumi ditemukan para arkeolog dari sebuah universitas di Belgia, di Peru, Mei silam [baca: Belasan Mumi Ditemukan di Peru]. Mumi-mumi itu ditemukan di Kompleks Kuil Inca, Pachacamac.(OZI/Pin)