Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Ibukota Jakarta membuat ribuan rumah tergenang. Kondisi ini diprediksi membuat harga properti di wilayah korban banjir akan lebih rendah dari wilayah lain.
Tapi bagaimana hal sebenarnya?. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso menyatakan penurunan harga di perumahan yang terlanda banjir memang akan terjadi.
"Namun itu hanya bersifat jangka pendek selama banjir saja," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (21/1/2014).
Sebab, menurut dia, banjir tak berlangsung terus menerus di satu wilayah. Itu hanya merupakan kondisi musiman. Masyarakat pun menilai rumahnya masih cukup aman sebagai lokasi berlindung untuk jangka panjang.
Apalagi, dia mengklaim, kebutuhan rumah setiap tahun justru bertambah. Di mana dari pengalaman harga perumahan justru naik tiap tahun. Masyarakat akan lebih melihat kemampuan mereka saat membeli rumah dari segi harga.
"Harga (turun) kecuali rumah yang sudah ada dijual posisi sekarang (banjir). Kalau sudah 2 atau 3 bulan lagi naik lagi," kata dia.
Selain itu, dia menilai banjir terjadi lebih karena genangan akibat kondisi infrastruktur yang kurang baik. Bukan karena satu wilayah merupakan langganan banjir.
Menurut dia, hal yang paling mempengaruhi harga perumahan justru kebijakan yang diambil pemerintah terhadap industri properti nasional.
Sebab itu, lanjut dia, para pengembang tidak terlalu mengkhawatirkan soal banjir ini atau memilih-milih satu wilayah untuk membangun propertinya. Alhasil, pengembang masih akan terus melakukan pembangunan sejauh permintaan terus tumbuh. (Nrm)
Baca juga:
2014, Tahun Tepat Buat Investasi Rumah
Pengembang Tantang Pemerintah Gusur Rumah di Area Resapan Air
Pengembang Tuding Ada Permainan Harga di Jual Beli Rumah Mewah
Tapi bagaimana hal sebenarnya?. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso menyatakan penurunan harga di perumahan yang terlanda banjir memang akan terjadi.
"Namun itu hanya bersifat jangka pendek selama banjir saja," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (21/1/2014).
Sebab, menurut dia, banjir tak berlangsung terus menerus di satu wilayah. Itu hanya merupakan kondisi musiman. Masyarakat pun menilai rumahnya masih cukup aman sebagai lokasi berlindung untuk jangka panjang.
Apalagi, dia mengklaim, kebutuhan rumah setiap tahun justru bertambah. Di mana dari pengalaman harga perumahan justru naik tiap tahun. Masyarakat akan lebih melihat kemampuan mereka saat membeli rumah dari segi harga.
"Harga (turun) kecuali rumah yang sudah ada dijual posisi sekarang (banjir). Kalau sudah 2 atau 3 bulan lagi naik lagi," kata dia.
Selain itu, dia menilai banjir terjadi lebih karena genangan akibat kondisi infrastruktur yang kurang baik. Bukan karena satu wilayah merupakan langganan banjir.
Menurut dia, hal yang paling mempengaruhi harga perumahan justru kebijakan yang diambil pemerintah terhadap industri properti nasional.
Sebab itu, lanjut dia, para pengembang tidak terlalu mengkhawatirkan soal banjir ini atau memilih-milih satu wilayah untuk membangun propertinya. Alhasil, pengembang masih akan terus melakukan pembangunan sejauh permintaan terus tumbuh. (Nrm)
Baca juga:
2014, Tahun Tepat Buat Investasi Rumah
Pengembang Tantang Pemerintah Gusur Rumah di Area Resapan Air
Pengembang Tuding Ada Permainan Harga di Jual Beli Rumah Mewah