Bukan tanpa alasan band Ungu membuat lagu berjudul Baku Jaga yang diperuntukkan bagi korban banjir di kawasan Manado dan Sinabung. Selain bagian dari rasa simpati, kedekatan wilayah tersebut dengan kampung halaman personel Ungu, juga menjadi salah satu faktor tercetusnya lagu itu.
"Saya sekarang umur 35 tahun, 17 tahun saya tinggal di Sulawesi. Teman-teman saya telepon bilang kalau sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini di Manado. Saya sendiri kaget karena juga punya keluarga di sana," ucap Pasha, vokalis Ungu, saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2014).
Advertisement
Sejak mengetahui wilayah Manado dan Sinabung diterjang banjir bandang, Pasha pun intens berkomunikasi dengan keluarga dan teman-temannya yang berada persis di kawasan itu.
"Saya tanya kondisinya, itu mati lampu tiga hari, mereka nggak nonton tv dan ternyata lagu kami Baku Jaga justru sering diputar di posko-posko sana. Jadi penyemangatlah buat yang ada di sana," tambah Pasha antusias.
Dua personel Ungu, Pasha dan Enda memang berasal dari Sulawesi. Keluarga Enda bahkan masih banyak yang menetap di Manado dan ikut menjadi korban banjir yang melanda sebagian besar wilayah itu.
"Karena kami merasa dekat dengan masyarakat di Sulawesi, khususnya Manado, bahasa lagunya juga pakai dialek Manado. Biar lebih cepat sampai pesannya. Saya serumpun juga. Enda juga seperti itu. Responnya luar biasa dari lagu itu," jelas Pasha.(Gie/Mer)