Harga minyak mentah dunia jatuh seiring rilis melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pelemahan produksi industri di China, selaku konsumen minyak terbesar kedua di dunia.
WEST Texas Intermediate ( WTI ) untuk pengiriman Februari turun 94 sen menjadi US$ 93,43 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.
Sementara harga minyak Brent untuk pengiriman Maret merosot 13 sen menjadi US$ 106,35 per barel di London ICE Futures Europe Exchange.
Penurunan ini tercatat imbas dari rilisnya dara produksi pabrik China meningkat 9,7% pada Desember. Meski naik, namun ekspansi ini yang paling lambat dalam lima bulan, menurut Biro Statistik Nasional China.
"Data ekonomi China mengejutkan para investor dan membawa ketidakpastian lebih lanjut tentang prospek ekonomi Cina dalam jangka menengah", kata Myrto Sokou, Analis Senior di Sucden Financial London, melansir News.co.au, Selasa (21/1/2014).
Di sisi lain, Kepala Organisasi Energi Atom Iran menyambut dimulainya pelaksanaan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia untuk mengekang program nuklir dengan imbalan bantuan sanksi.
Iran, anggota kelima terbesar dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak ( OPEC ), secara sukarela akan menghentikan pengayaan uranium di fasilitas Natanz nya dan Fordo, Ali Akbar Salehi mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi negara.
Tanda-tanda tentang situasi dengan program nuklir Iran ini juga akan memberikan momentum dalam beberapa hari mendatang.(Nrm)
WEST Texas Intermediate ( WTI ) untuk pengiriman Februari turun 94 sen menjadi US$ 93,43 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.
Sementara harga minyak Brent untuk pengiriman Maret merosot 13 sen menjadi US$ 106,35 per barel di London ICE Futures Europe Exchange.
Penurunan ini tercatat imbas dari rilisnya dara produksi pabrik China meningkat 9,7% pada Desember. Meski naik, namun ekspansi ini yang paling lambat dalam lima bulan, menurut Biro Statistik Nasional China.
"Data ekonomi China mengejutkan para investor dan membawa ketidakpastian lebih lanjut tentang prospek ekonomi Cina dalam jangka menengah", kata Myrto Sokou, Analis Senior di Sucden Financial London, melansir News.co.au, Selasa (21/1/2014).
Di sisi lain, Kepala Organisasi Energi Atom Iran menyambut dimulainya pelaksanaan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia untuk mengekang program nuklir dengan imbalan bantuan sanksi.
Iran, anggota kelima terbesar dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak ( OPEC ), secara sukarela akan menghentikan pengayaan uranium di fasilitas Natanz nya dan Fordo, Ali Akbar Salehi mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi negara.
Tanda-tanda tentang situasi dengan program nuklir Iran ini juga akan memberikan momentum dalam beberapa hari mendatang.(Nrm)