Pintu Air 10, Tangerang, Banten yang merupakan bendungan aliran Sungai Cisadane dalam status siaga I dengan ketinggian air 10 meter. Warga Tangerang yang mendiami pesisir pantai utara diminta waspada akan datangnya banjir kiriman dari Batu Belah, Bogor, Jawa Barat.
Pantauan Liputan 6 SCTV, Selasa (21/1/2014), debit air mencapai 550 meter kubik perdetik. Jika dalam keadaan normal, ketinggian air hanya mencapai 1,5 meter dan debit air berkisar 50 meter kubik per detik.
Petugas pintu air membuka 3 dari 10 pintu yang ada untuk mengantisipasi luapan Sungai Cisadane di wilayah Kota Tangerang. Untuk itu, bagi warga yang bermukim di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang atau hilir Sungai Cisadane yakni Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga untuk waspada datangnya banjir.
Dengan kondisi tersebut, anggota DPD RI asal Banten Ahmad Subadri yang meninjau langsung kondisi Bendung Pintu Air 10 menolak rencana sodetan Ciliwung-Cisadane yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Menurutnya, rencana tersebut hanya akan memindahkan bencana banjir dari Jakarta ke Tangerang dan menambah penderitaan warga kota dan kabupaten Tangerang. Seharusnya, solusi penanggulangan banjir Jakarta dibicarakan pascabanjir agar menghasilkan keputusan yang baik untuk semua pihak.
Kepala Bendungan Pintu Air 10, Sumarto mengakui kondisi pintu sudah tidak layak dan tidak mampu lagi menahan beban air lebih berat. Pasalnya, bangunan warisan Belanda tersebut belum pernah diperbaiki dan rawan jebol bila menahan derasnya air.
Gagasan sodetan Ciliwung-Cisadane muncul setelah diadakan pertemuan sejumlah pemimpin daerah di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Sodetan dibangun sebagai langkah meminimalisir bencana banjir hebat yang melanda DKI Jakarta. (Ali)
Pantauan Liputan 6 SCTV, Selasa (21/1/2014), debit air mencapai 550 meter kubik perdetik. Jika dalam keadaan normal, ketinggian air hanya mencapai 1,5 meter dan debit air berkisar 50 meter kubik per detik.
Petugas pintu air membuka 3 dari 10 pintu yang ada untuk mengantisipasi luapan Sungai Cisadane di wilayah Kota Tangerang. Untuk itu, bagi warga yang bermukim di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang atau hilir Sungai Cisadane yakni Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga untuk waspada datangnya banjir.
Dengan kondisi tersebut, anggota DPD RI asal Banten Ahmad Subadri yang meninjau langsung kondisi Bendung Pintu Air 10 menolak rencana sodetan Ciliwung-Cisadane yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Menurutnya, rencana tersebut hanya akan memindahkan bencana banjir dari Jakarta ke Tangerang dan menambah penderitaan warga kota dan kabupaten Tangerang. Seharusnya, solusi penanggulangan banjir Jakarta dibicarakan pascabanjir agar menghasilkan keputusan yang baik untuk semua pihak.
Kepala Bendungan Pintu Air 10, Sumarto mengakui kondisi pintu sudah tidak layak dan tidak mampu lagi menahan beban air lebih berat. Pasalnya, bangunan warisan Belanda tersebut belum pernah diperbaiki dan rawan jebol bila menahan derasnya air.
Gagasan sodetan Ciliwung-Cisadane muncul setelah diadakan pertemuan sejumlah pemimpin daerah di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Sodetan dibangun sebagai langkah meminimalisir bencana banjir hebat yang melanda DKI Jakarta. (Ali)