Seorang misioner Amerika yang telah dipenjara di Korea Utara selama lebih dari satu tahun muncul di hadapan awak media dan meminta pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melakukan yang terbaik demi memastikan pembebasannya.
Kenneth Bae menyampaikan permintaannya itu melalui konferensi pers yang diadakan atas permintaannya sendiri. Dengan mengenakan topi abu-abu dan seragam tahanan dengan nomor 103 di dadanya, Bae berbicara dalam bahasa Korea dalam kemunculan singkatnya tersebut yang dihadiri oleh Asosiasi Pers dan beberapa media dari luar negeri di Pyongyang.
Advertisement
Dalam tanggapannya, AS dengan jelas sedang mempertimbangkan mengirim seorang perwakilan ke negara komunis tersebut untuk mengamankan pembebasan Bae.
"Kami telah menawarkan untuk mengirim Ambassador King ke Pyongyang untuk mengamankan pembebasan Bae. Kami telah meminta ini pada Korea Utara, dan menunggu tanggapan awal mereka," kata seorang perwakilan resmi AS kepada Reuters, seperti dilansir Liputan6.com, Rabu (22/1/2014).
Seorang perwakilan senior AS telah berencana untuk mengunjungi Korea Utara akhir bulan Agustus untuk membicarakan pembebasan Bae. Namun Pyongyang tiba-tiba menarik kembali undangan itu, menuduh permusuhan AS.
Seperti yang dilansir News.com.au, para analis mengatakan Korea Utara dengan jelas mencoba untuk mendapatkan pengaruh dalam kebuntuan internasional berkepanjangan atas program senjata nuklirnya.
"Kami seharusnya tidak mengambil komentar-komentar Kenneth Bae atas namanya sendiri," kata ahli Korea Utara dari Institut Analisa Pertahanan Korea Kim Jin Moo.
Menurut Kim, alasan Korea Utara menyuruh Kenneth Bae membuat pernyataan tersebut yaitu mereka ingin Washington untuk menjamah mereka. Dan komentar-komentar Bae merupakan daya tarik bagi Washington untuk dengan gencar mengajak Pyongyang untuk membebaskannya.
Para analis dari luar negeri lainnya mengatakan, Korea Utara ingin hubungan yang lebih baik dengan Seoul dan Washington sebagai sebuah sarana untuk memenangkan bantuan asing dan investasi untuk meningkatkan ekonomi.
Korea Utara telah menahan sedikitnya tujuh warga negara Amerika sejak tahun 2009. Bae merupakan tahanan Amerika terlama di Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir. Dia ditangkap pada November 2012 saat memimpin sebuah kelompok tur dan dituduh melakukan kejahatan terhadap negara sebelum dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa. (Alv/Ndy)