Orang Indonesia ternyata lebih banyak mengonsumsi makanan berkarbohidrat dibanding makanan berbahan sayur dan buah.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI, Dr. Anung Sugihantoro, M. Kes dalam diskusi bertajuk 'Masalah Nutrisi Pada Anak dan Penanganannya' di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
"Masalah gizi sejauh ini memang lebih banyak karena kelebihan karbohidrat. Data susenas bahkan menunjukkan bahwa 57 persen biaya yang paling besar dihabiskan di rumah tangga untuk makanan. Yang non-makanan paling tinggi adalah bayar rumah dan pulsa telepon. Yang makanan, kelebihan karbohidrat mencapai 10 persen lebih," kata Anung.
Bagaimana tidak, menurut Anung selain makanan instan yang mudah dibuat, jenis makanan ini juga mudah didapat di pinggir jalan. Selain itu, masalah gizi lainnya terbagi menjadi 3 hal, yaitu kekurangan gizi, badan pendek (stunting), badan terlalu kurus dan kegemukan.
(Fit/Abd)
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI, Dr. Anung Sugihantoro, M. Kes dalam diskusi bertajuk 'Masalah Nutrisi Pada Anak dan Penanganannya' di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
"Masalah gizi sejauh ini memang lebih banyak karena kelebihan karbohidrat. Data susenas bahkan menunjukkan bahwa 57 persen biaya yang paling besar dihabiskan di rumah tangga untuk makanan. Yang non-makanan paling tinggi adalah bayar rumah dan pulsa telepon. Yang makanan, kelebihan karbohidrat mencapai 10 persen lebih," kata Anung.
Bagaimana tidak, menurut Anung selain makanan instan yang mudah dibuat, jenis makanan ini juga mudah didapat di pinggir jalan. Selain itu, masalah gizi lainnya terbagi menjadi 3 hal, yaitu kekurangan gizi, badan pendek (stunting), badan terlalu kurus dan kegemukan.
(Fit/Abd)