Bahas Pangan, Para Menteri Ekonomi Rapat di Gudang

Para menteri ekonomi biasanya menggelar Rakor di kantor Kemenko. Apa alasannya memindahkan lokasi Rakor ke gudang Bulog?

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Jan 2014, 17:43 WIB
Rapat koordinasi (rakor) pangan hari ini terasa berbeda karena bukan berlokasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko). Para menteri terkait pangan memiliki menggelar pertemuan di Gudang Perum Bulog, Kelapa Gading.

Menurut pantauan Liputan6.com, Rabu (22/1/2014), lokasi Rakor di sebuah gudang milik Bulog ini sengaja dipilij karena sejumlah Menteri sebelumnya menggelar inspeksi mendadak di Pasar Beras Cipinang, Jakarta Timur. Dalam perjalanan, tak tampak genangan air di sepanjang jalan menuju bilangan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading. Padahal daerah ini merupakan salah satu wilayah yang diterjang banjir pada beberapa hari lalu.

Paska sidak, pemerintah langsung menggelar Rakor terkait kondisi bahan pangan di Gudang Bulog, Jakarta Utara. Rakor pangan ini memang rutin dilakukan setiap hari Rabu untuk memantau perkembangan stok, distribusi hingga harga-harga pangan di seluruh daerah di Indonesia.

Berlangsung sejak pukul 14.30 WIB, rakor tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarief Cicip Sutardjo, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Kepala BPS Suryamin dan Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso.

Hatta mengakui, suplai beras ke pasar Cipinang dari sentra-sentra produksi mengalami gangguan sejak dua hari lalu akibat banjir dan cuaca ekstrem.

"Biasanya suplai beras ke pasar Cipinang bisa mencapai 2.000-3.000 ton per hari, namun dua hari lalu justru menurun menjadi 1.000 ton per hari. Dan hari ini sudah mulai naik lagi menjadi 1.500 ton," jelasnya.

Dia mengatakan, pemerintah menganggarkan dana darurat pangan pada 2014 sebesar Rp 2 triliun dan cadangan beras Rp 2 triliun.

"Saya yakin kondisi ini tidak akan membuat pertumbuhan ekonomi anjlok, tetap di kisaran 6% sesuai APBN. Kalaupun terjadi koreksi ke bawah outlook sebesar 5,5% dan inflasi ditargetkan plus minus 5,5%," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, pemerintah akan memberikan pengganti benih sebanyak 13.400 ton untuk ditanami kembali. Bantuan ini digelontorkan bagi petani yang menderita kerugian akibat bencana banjir dan gunung meletus.(Fik/Shd)

Baca juga

13 Ribu Ton Padi Siap Kawal RI Lewati Musim Banjir

Cuaca Ekstrem, Hatta: Perang Kita Adalah Soal Pasokan Pangan

Banjir Bikin Penjualan Pedagang Pasar Cipinang Anjlok hingga 50%

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya