Ajang tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss, ternyata hanya menyisakan rasa cemburu dan iri dari sejumlah pengusaha lokal di negara tersebut. Ajang WEF yang mampu menyumbang sedikitnya US$ 45 juta (Rp 547,56 miliar) pada perekonomian Swiss ternuata hanya dinikmati perusahaan-perusahaan besar.
"Banyak juga penduduk lokal yang menentang penyelenggaraan WEF di Davos, meskipun sebagian penduduk mencetak banyak uang dari forum itu," ungkap instruktur ski di pegunungan dekat Davos, Heinz Roth (63) seperti dikutip dari USA Today, Kamis (23/1/2014).
Salah satu resort yang berjarak beberapa jam dari Davos, St Moritz, seringkali merasa iri setiap kali WEF digelar. Pasalnya, meski lebih terkenal dibandingkan Davos, hotel dan penginapannya justru senantiasa sepi meski ajang tahunan WEF digelar.
Padahal, WEF melaporkan sebanyak 2.600 bos perusahaan dunia, elit politik dan sosial dunia berkumpul selama 4 hari kegiatan skala dunia tersebut
Roth menambahkan, banyaknya sistem keamanan juga membuat para penduduk lokal jengkel karena aktivitas kesehariannya cukup terganggu.
Meski banyak penduduk yang kecewa, Reto Baumgartner yang berprofesi sebagai supir taksi temasuk salah satu warga yang cukup beruntung. Baumgartner mengaku bisa mengantongi pendapatan lebih banyak selama gelaran WEF tersebut.
Padahal Puas Fransiskus yang didaulat menyampaikan pidato pada acara pembukaan WEF berpesar agar gelaran tahunan ini bisa menemukan solusi bagi kesenjangan orang kaya dan miskin.
"Saya minta Anda memastikan, setiap manusia mendapatkan kasih dan pelayanan dari orang kaya, dan bukan didikte olehnya," ujar Cardinal Peter Turkson menyampaikan isi pidato Paus Fransiskus.(Sis/Shd)
Baca juga
"Banyak juga penduduk lokal yang menentang penyelenggaraan WEF di Davos, meskipun sebagian penduduk mencetak banyak uang dari forum itu," ungkap instruktur ski di pegunungan dekat Davos, Heinz Roth (63) seperti dikutip dari USA Today, Kamis (23/1/2014).
Salah satu resort yang berjarak beberapa jam dari Davos, St Moritz, seringkali merasa iri setiap kali WEF digelar. Pasalnya, meski lebih terkenal dibandingkan Davos, hotel dan penginapannya justru senantiasa sepi meski ajang tahunan WEF digelar.
Padahal, WEF melaporkan sebanyak 2.600 bos perusahaan dunia, elit politik dan sosial dunia berkumpul selama 4 hari kegiatan skala dunia tersebut
Roth menambahkan, banyaknya sistem keamanan juga membuat para penduduk lokal jengkel karena aktivitas kesehariannya cukup terganggu.
Meski banyak penduduk yang kecewa, Reto Baumgartner yang berprofesi sebagai supir taksi temasuk salah satu warga yang cukup beruntung. Baumgartner mengaku bisa mengantongi pendapatan lebih banyak selama gelaran WEF tersebut.
Padahal Puas Fransiskus yang didaulat menyampaikan pidato pada acara pembukaan WEF berpesar agar gelaran tahunan ini bisa menemukan solusi bagi kesenjangan orang kaya dan miskin.
"Saya minta Anda memastikan, setiap manusia mendapatkan kasih dan pelayanan dari orang kaya, dan bukan didikte olehnya," ujar Cardinal Peter Turkson menyampaikan isi pidato Paus Fransiskus.(Sis/Shd)
Baca juga
Fokus Tangani Bencana, SBY Utus Menkeu Terima Award Ekonomi Dunia
Sukses Lewati 6 Tantangan Berat, Ekonomi RI Cerah di 2014
Advertisement
Kecemburuan Si Miskin Terhadap Si Kaya Kian Mengkhawatirkan