Ditemukan, Spesies Baru Lumba-lumba Sungai `Moncong Panjang`

Lumba-lumba sungai adalah salah satu mahkhluk paling langka di dunia. Ini temuan pertama sejak Perang Dunia I, pada 1918.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 23 Jan 2014, 16:30 WIB
Lumba-lumba dikenal sebagai mamalia laut yang sangat cerdas, lucu, dan kerap menjadi penolong manusia yang mengalami celaka di lautan. Baru-baru ini, para ilmuwan di Brasil menemukan spesies baru lumba-lumba. Di sungai. Ini temuan pertama sejak Perang Dunia I, pada 1918. 

Dinamakan sesuai sungai tempatnya ditemukan, Araguaia, spesies tersebut adalah yang kelima yang dikenal dari jenisnya di dunia. Temuan tersebut dibahas dalam jurnal sains, Plos One.

Lumba-lumba sungai adalah salah satu mahkhluk paling langka di dunia. Menurut IUCN  (International Union for Conservation of Nature), hanya ada 4 spesies lumba-lumba sungai yang diketahui. Semua masuk 'daftar merah' alias langka.

Lumba-lumba Araguaia hanya punya sedikit keterkaitan dengan sepupu jauh mereka yang hidup di laut. Perbedaan mencoloknya adalah, mereka punya paruh panjang yang digunakan untuk berburu ikan di lumpur dasar sungai.

Sementara, salah satu spesies paling dikenal adalah lumba-lumba Sungai Yangtze yang diyakini telah punah sekitar tahun 2006.

Sementara Amerika Selatan juga diyakini sebagai rumah lumba-lumba Amazon, yang juga dikenal sebagai lumba-lumba pink atau boto -- yang paling cerdas dari jenisnya yang hidup di sungai.

Araguaia punya kemiripan dengan lumba-lumba yang ada di Amazon. Meski ilmuwan yakin benar, keduanya secara genetik terpisah 2 juta tahun lalu.

"Memang mirip," kata penulis utama, Dr Tomas Hrbek, dari Federal University of Amazonas, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (23/1/2014).

"Itu adalah sesuatu yang sangat tak terduga. Sebab, lumba-lumba itu berada di area di mana orang-orang melihat mereka sepanjang waktu. Merupakan mamalia besar tapi tak ada yang benar-benar memperhatikan mereka.

DNA Berbeda

Foto dok. Liputan6.com


Para ilmuwan mengatakan, ada beberapa perbedaan yang ditemukan pada Araguaia dan Amazon, salah satunya jumlah gigi. Namun petunjuk pemisahan mereka ditemukan dalam gen.

Dengan menganalisis sampel DNA dari puluhan lumba-lumba di kedua sungai, tim menyimpulkan makhluk sungai Araguaia memang spesies baru .

"Dalam ilmu pengetahuan, Anda tidak pernah bisa yakin tentang apa pun," kata Dr Hrbek. "Kami melihat DNA mitokondria yang pada dasarnya melihat garis keturunan mereka." Ternyata tak ada garis keturunan yang sama."

Pada Araguaia  dan Amazon, peneliti hanya menjumpai haplotype -- kelompok sel yang cenderung diwariskan bersama-sama sebagai sebuah kelompok -- lebih memiliki  keterkaitan daripada jenis lumba-lumba sungai lain.

Para peneliti mengusulkan spesies baru itu diberi nama Araguaian Boto , atau Boto-do-Araguaia. Mereka memperkirakan bahwa ada sekitar 1.000 makhluk itu yang hidup saat ini.  

Namun, para ilmuwan mengkhawatirkan masa depan mereka. Terutama akibat tekanan dari aktivitas manusia.

"Sejak tahun 1960-an daerah aliran Sungai Araguaia telah mengalami tekanan antropogenik yang signifikan melalui kegiatan pertanian dan peternakan, juga pembangunan bendungan hidroelektrik," tulis para penulis dalam studi mereka.

Apalagi, lumba-lumba baru itu banyak makan ikan. "Mereka merampok jaring ikan sehingga nelayan cenderung tidak menyukai mereka, menembaki mereka."  Araguaian Boto harus cepat-cepat dimasukkan daftar yang harus dilindungi. (Ein/Yus)

Baca juga:

Danau Poyang Kering, Akhir Misteri `Segitiga Bermuda` China?
Misteri Mengapa Burung Terbang Membentuk Formasi `V` Terkuak
Misteri Evolusi Terkuak dari Ikan Aneh `Nenek Moyang` Manusia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya