Tanaman kayu putih biasanya digunakan untuk bahan baku minyak oles penghangat tubuh. Namun, di tangan dosen Institut Pertanian Bogor, tanaman kayu putih digunakan sebagai bahan baku pembuat permen.
Adalah Hanny Wijaya, Dosen IPB dari Departemen Ilmu dan Teknologi pangan Fakultas Teknologi Pertanian berhasil membuat permen dengan rasa kayu putih. Permen yang diberi nama Cajuput Candy ini diambil dari nama ilmiah tanaman kayu putih, Melaleuca cajuputi roxb.
Dalam menciptakan permen kayu putih ini, Hanni terinspirasi oleh masa lalunya. "Dulu nenek saya sering olesi minyak kayu putih saat cuaca dingin," katanya kepada liputan6.com, Kamis (23/1/14). Kemudian tergerak untuk menciptakan makanan yang dibuat dari ekstrak kayu putih.
Permen kayu putih ini merupakan hasil penelitian yang ia lakukan bersama timnya sejak tahun 1996. "Minyak kayu putih merupakan hasil penyulingan daun dan ranting tanaman kayu putih yang memiliki aroma khas," tuturnya.
Hasil penyulingan ini, lanjutnya menjadi bahan baku dalam pembuatan permen kayu putih ini. Pembuatannya sangat sederhana. Minyak kayu putih hasil penyulingan tinggal dimasak dan dicampur dengan glukosa, gula pasir, peppermint oil dan air.
Manfaat dari permen kayu putih adalah untuk menghangatkan tubuh, melegakan tenggorokan, mencegah karies gigi bahkan mencegah gigitan nyamuk. Hal ini karena saat mengulum permen, aroma kayu putih keluar dari mulut dan membuat nyamuk kabur.
"Saya punya pengalaman saat seorang anggota TNI penjaga istana makan permen kayu putih. Ia merasa aman dari gigitan nyamuk," ceritanya.
Permen kayu putih hasil inovasinya ini membuat Hanny menyabet beberapa penghargaan. Seperti Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari 6 Kementrian RI, dan permen tersebut ini mendapat pengakuan sebagai Asean Food Products pada 13th ASEAN Food Conference 2013 di Singapura.
Saat ini Cajuputs Candy Original diproduksi oleh PT. Wahana Karya Inovasi dan sudah tersedia di gerai-gerai Serambi Botani di kawasan Kampus IPB.
Adalah Hanny Wijaya, Dosen IPB dari Departemen Ilmu dan Teknologi pangan Fakultas Teknologi Pertanian berhasil membuat permen dengan rasa kayu putih. Permen yang diberi nama Cajuput Candy ini diambil dari nama ilmiah tanaman kayu putih, Melaleuca cajuputi roxb.
Dalam menciptakan permen kayu putih ini, Hanni terinspirasi oleh masa lalunya. "Dulu nenek saya sering olesi minyak kayu putih saat cuaca dingin," katanya kepada liputan6.com, Kamis (23/1/14). Kemudian tergerak untuk menciptakan makanan yang dibuat dari ekstrak kayu putih.
Permen kayu putih ini merupakan hasil penelitian yang ia lakukan bersama timnya sejak tahun 1996. "Minyak kayu putih merupakan hasil penyulingan daun dan ranting tanaman kayu putih yang memiliki aroma khas," tuturnya.
Hasil penyulingan ini, lanjutnya menjadi bahan baku dalam pembuatan permen kayu putih ini. Pembuatannya sangat sederhana. Minyak kayu putih hasil penyulingan tinggal dimasak dan dicampur dengan glukosa, gula pasir, peppermint oil dan air.
Manfaat dari permen kayu putih adalah untuk menghangatkan tubuh, melegakan tenggorokan, mencegah karies gigi bahkan mencegah gigitan nyamuk. Hal ini karena saat mengulum permen, aroma kayu putih keluar dari mulut dan membuat nyamuk kabur.
"Saya punya pengalaman saat seorang anggota TNI penjaga istana makan permen kayu putih. Ia merasa aman dari gigitan nyamuk," ceritanya.
Permen kayu putih hasil inovasinya ini membuat Hanny menyabet beberapa penghargaan. Seperti Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari 6 Kementrian RI, dan permen tersebut ini mendapat pengakuan sebagai Asean Food Products pada 13th ASEAN Food Conference 2013 di Singapura.
Saat ini Cajuputs Candy Original diproduksi oleh PT. Wahana Karya Inovasi dan sudah tersedia di gerai-gerai Serambi Botani di kawasan Kampus IPB.