Polemik selisih pendapatan yang terlalu besar antara penduduk kaya dan miskin menjadi salah satu topik utama dalam Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) 2014 di Davos, Swiss. Para analis beranggapan, jika persoalan selisih pendapatan tersebut tidak dapat diselesaikan maka pertumbuhan ekonomi akan kian terganggu.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/1/2014), kegagalan mempersempit kesenjangan pendapatan dapat berisiko mengurang permintaan ekonomi dan menambah tekanan bagi pemerintah di setiap negara.
"Jika para tenaga kerja tidak memiliki pendapatan yang cukup, mereka tidak bisa jadi konsumen," tutur Presiden Institute of International Finance Tim Adams.
Pimpinan lebih dari 400 perusahaan keuangan ini menjelaskan, semakin banyak upah yang stagnan, maka semakin banyak tekanan untuk menumbuhkan perekonomian dunia. Tak heran, CEO perusahaan keuangan KPMG LLP John Veihmeyer mengatakan, isu kesenjangan pendapatan harus menjadi perhatian semua pihak.
"Persoalan ini memberikan dampak yang sangat besar pada pemulihan perekonomian di seluruh dunia," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan seorang ekonom Columbia University yang mengatakan, hingga saat ini belum ada transformasi yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Padahal, perekonomian yang tidak merata di sebagian besar wilayah global merupakan isu yang sangat mengkhawatirkan.
"Saya tak melihat adanya transformasi mendalam dalam pengatasan persoalan kesenjangan sosial ini. Ini perlu diperhatikan dengan seksama. Kinerja masyarakat yang tidak merata berdampak pada berbagai indikator perekonomian global," tandasnya. (Sis/Ndw)
Seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/1/2014), kegagalan mempersempit kesenjangan pendapatan dapat berisiko mengurang permintaan ekonomi dan menambah tekanan bagi pemerintah di setiap negara.
"Jika para tenaga kerja tidak memiliki pendapatan yang cukup, mereka tidak bisa jadi konsumen," tutur Presiden Institute of International Finance Tim Adams.
Pimpinan lebih dari 400 perusahaan keuangan ini menjelaskan, semakin banyak upah yang stagnan, maka semakin banyak tekanan untuk menumbuhkan perekonomian dunia. Tak heran, CEO perusahaan keuangan KPMG LLP John Veihmeyer mengatakan, isu kesenjangan pendapatan harus menjadi perhatian semua pihak.
"Persoalan ini memberikan dampak yang sangat besar pada pemulihan perekonomian di seluruh dunia," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan seorang ekonom Columbia University yang mengatakan, hingga saat ini belum ada transformasi yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Padahal, perekonomian yang tidak merata di sebagian besar wilayah global merupakan isu yang sangat mengkhawatirkan.
"Saya tak melihat adanya transformasi mendalam dalam pengatasan persoalan kesenjangan sosial ini. Ini perlu diperhatikan dengan seksama. Kinerja masyarakat yang tidak merata berdampak pada berbagai indikator perekonomian global," tandasnya. (Sis/Ndw)