Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mendatangi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta. Ia mengatakan kedatangannya untuk melaporkan Jazuli Abdillah yang mengaku sebagai juru bicara Ratu Atut. Mahfud tak terima pernyataan Jazuli yang menyebut dirinya turut 'bermain' dalam Pilkada Banten.
Mahfud disebut bertemu Ratu Atut di Stadion Bung Karno untuk membicarakan perkara sengketa Banten. Pertandingan yang kala itu dihadiri Mahfud memang kebetulan sehari menjelang vonis sengketa Pilkada Banten.
"Saya anggap itu penghinaan dan fitnah besar," kata Mahfud MD di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Namun, Mahfud tak menampik jika ia dikatakan melihat Ratu Atut. Sebab selain Ratu Atut, dirinya juga bertemu sejumlah pejabat VVIP. Bahkan dirinya saat itu disambut Andi Malarangeng yang saat itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga pada 21 November 2011.
"Irman Gusman, Ketua DPR Marzuki Alie, Menkokesra Agung Laksono, serta Men PAN Agung Laksono. Nonton semua. Dan saya bersalaman dengan mereka. Saya duduk di belakang karena terlambat. Dia (Atut) itu duduk di depan," jelas Mahfud.
Mahfud pun mengaku kian geram lantaran dikatakan saat itu dirinya berniat menemui Ratu Atut untuk mengatur perkara. Ia pun menegaskan, tidak bicara apapun dengan Atut saat itu.
"Mengaitkan saya bertemu dengan Atut untuk mengatur perkara, itu suatu fitnah besar karena tanggal 22 November sudah vonis. Dia (Atut) pulang, saya gini aja (melambaikan tangan). Dan itu depan ribuan orang, tidak mungkin bicara perkara," terang Mahfud.
Mahfud menegaskan, jika pada tanggal 22 sudah vonis, berarti minimal 3 hari sebelumnya putusan itu sudah tak bisa lagi dibicarakan dengan orang lain. "Sudah selesai diketik. Dibaca pada tanggal 22 November itu," pungkas Mahfud. (Ali/Ism)
Baca juga:
Dituding `Main` Pilkada Banten, Mahfud Mengadu ke Mabes Polri
Mahfud MD Melapor ke Polri, Ada Apa?
Mahfud disebut bertemu Ratu Atut di Stadion Bung Karno untuk membicarakan perkara sengketa Banten. Pertandingan yang kala itu dihadiri Mahfud memang kebetulan sehari menjelang vonis sengketa Pilkada Banten.
"Saya anggap itu penghinaan dan fitnah besar," kata Mahfud MD di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Namun, Mahfud tak menampik jika ia dikatakan melihat Ratu Atut. Sebab selain Ratu Atut, dirinya juga bertemu sejumlah pejabat VVIP. Bahkan dirinya saat itu disambut Andi Malarangeng yang saat itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga pada 21 November 2011.
"Irman Gusman, Ketua DPR Marzuki Alie, Menkokesra Agung Laksono, serta Men PAN Agung Laksono. Nonton semua. Dan saya bersalaman dengan mereka. Saya duduk di belakang karena terlambat. Dia (Atut) itu duduk di depan," jelas Mahfud.
Mahfud pun mengaku kian geram lantaran dikatakan saat itu dirinya berniat menemui Ratu Atut untuk mengatur perkara. Ia pun menegaskan, tidak bicara apapun dengan Atut saat itu.
"Mengaitkan saya bertemu dengan Atut untuk mengatur perkara, itu suatu fitnah besar karena tanggal 22 November sudah vonis. Dia (Atut) pulang, saya gini aja (melambaikan tangan). Dan itu depan ribuan orang, tidak mungkin bicara perkara," terang Mahfud.
Mahfud menegaskan, jika pada tanggal 22 sudah vonis, berarti minimal 3 hari sebelumnya putusan itu sudah tak bisa lagi dibicarakan dengan orang lain. "Sudah selesai diketik. Dibaca pada tanggal 22 November itu," pungkas Mahfud. (Ali/Ism)
Baca juga:
Dituding `Main` Pilkada Banten, Mahfud Mengadu ke Mabes Polri
Mahfud MD Melapor ke Polri, Ada Apa?
