Bandara Halim Perdanakusuma beroperasi sejak 10 Januari lalu. Pengoperasian bandara untuk kebutuhan komersil ini tentu ada konsekuensi tersendiri. Salah satunya merelakan delay saat tamu VVIP datang atau berangkat dari bandara yang terletak di Jakarta Timur itu.
"Delay terpaksa terjadi saat ada tamu VVIP datang atau berangkat dari bandara ini," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Thajanto di Lanud Halim PK, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2014).
Berdasarkan ketentuan, Hadi menjelaskan, persiapan yang dilakukan saat ada tamu negara atau kegiatan kepresidenan memakan waktu sekitar 45 menit, 30 menit sebelum keberangkatan dan 15 menit setelah keberangkatan.
"Waktu itu semua harus steril. Tidak ada kegiatan penerbangan," ujarnya.
Menurut Hadi, penerbangan untuk keperluan VVIP tidak sepadat yang dibayangkan. Dalam seminggu paling tidak hanya sekali ada kegiatan VVIP di Bandara Halim PK. "Pangkalan ini juga untuk mendukung VVIP, seperti pergerakan presiden, tamu negara, sudah ada schedule-nya. Kapan kira kira VVIP datang. Paling seminggu sekali," ungkapnya.
Para operator penerbangan, lanjut Hadi, sudah diberi pengarahan sebelum bandara yang juga digunakan untuk kegiatan militer TNI AU itu dioperasikan. Mereka harus memberikan pemberitahuan kepada penumpang jika ada kegiatan VVIP.
"Biasanya sehari sebelumnya sudah tahu. Jadi tugas operator memberitahukan kepada penumpang ada kegiatan kenegaraan dan terjadi delay," ucapnya.
Sejauh ini, Hadi menambahkan, penggunaan bandara ini untuk kebutuhan komersil tidak ada kendala apapun. Termasuk untuk keperluan kemiliteran TNI AU. "Semua lancar dan tidak ada masalah. Karena sejak awal sudah ada slotnya masing-masing. Jadi tidak ada masalah," tandas Hadi. (Rmn/Sss)
Baca juga:
Modifikasi Cuaca Cegah Banjir, Lanud Halim Gandeng BNPB dan BPPT
Lanud Halim Kerahkan Pasukan Evakuasi Korban Banjir
5 Rekomendasi Polda untuk Bandara Komersial Halim
"Delay terpaksa terjadi saat ada tamu VVIP datang atau berangkat dari bandara ini," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Thajanto di Lanud Halim PK, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2014).
Berdasarkan ketentuan, Hadi menjelaskan, persiapan yang dilakukan saat ada tamu negara atau kegiatan kepresidenan memakan waktu sekitar 45 menit, 30 menit sebelum keberangkatan dan 15 menit setelah keberangkatan.
"Waktu itu semua harus steril. Tidak ada kegiatan penerbangan," ujarnya.
Menurut Hadi, penerbangan untuk keperluan VVIP tidak sepadat yang dibayangkan. Dalam seminggu paling tidak hanya sekali ada kegiatan VVIP di Bandara Halim PK. "Pangkalan ini juga untuk mendukung VVIP, seperti pergerakan presiden, tamu negara, sudah ada schedule-nya. Kapan kira kira VVIP datang. Paling seminggu sekali," ungkapnya.
Para operator penerbangan, lanjut Hadi, sudah diberi pengarahan sebelum bandara yang juga digunakan untuk kegiatan militer TNI AU itu dioperasikan. Mereka harus memberikan pemberitahuan kepada penumpang jika ada kegiatan VVIP.
"Biasanya sehari sebelumnya sudah tahu. Jadi tugas operator memberitahukan kepada penumpang ada kegiatan kenegaraan dan terjadi delay," ucapnya.
Sejauh ini, Hadi menambahkan, penggunaan bandara ini untuk kebutuhan komersil tidak ada kendala apapun. Termasuk untuk keperluan kemiliteran TNI AU. "Semua lancar dan tidak ada masalah. Karena sejak awal sudah ada slotnya masing-masing. Jadi tidak ada masalah," tandas Hadi. (Rmn/Sss)
Baca juga:
Modifikasi Cuaca Cegah Banjir, Lanud Halim Gandeng BNPB dan BPPT
Lanud Halim Kerahkan Pasukan Evakuasi Korban Banjir
5 Rekomendasi Polda untuk Bandara Komersial Halim
