Akibat luapan sungai Cidurian membuat puluhan hektar Sawah di Desa Koper, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten terendam banjir. Sawah yang baru saja ditanami padi tersebut rusak sehingga menyebabkan petani merugi puluhan juta rupiah.
Pantauan Liputan6.com, sungai yang membelah Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang ini menyebabkan para petani pasrah ketika melihat tanaman padi yang baru 10 hari ditanam terancam gagal tanam.
Ahmad Ali, salah satu petani didaearah itu mengatakan banjir yang melanda sawah mereka ini kerap datang setiap musim hujan.
"Sudah 5 hari belum surut. Bisa merugi Rp 1,5 juta setiap satu hektare. Ini total hampir 40 hektare," terangnya.
Sedangkan ketinggian air yang merendam sawah sekitar 1,5 meter. Namun diperparah dengan irigasi yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga menyebabkan air tak kunjung surut. Karena itu, dia berharap bantuan bibit dari pemerintah Kabupaten Serang, sehingga dapat bercocok tanam kembali.
"Berharap mendapat bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah setempat," harap Ahmad pada pemerintah Kabupaten Serang.
Selain merugi akibat banjir, para petani ini pun harus memikul rugi dari hutang modal tanam mereka. (Edo/Ali)
Baca juga:
Pohon Terendam Banjir Petani Karet di Lampung Libur
Tinggi Gelombang di Perairan Lampung Capai 4 Meter
BMKG: Hujan Merata di Jakarta Hari Ini, Sore Lebat
Hujan Deras, Pintu Air di Jakarta Naik Level Siaga II dan III
Pantauan Liputan6.com, sungai yang membelah Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang ini menyebabkan para petani pasrah ketika melihat tanaman padi yang baru 10 hari ditanam terancam gagal tanam.
Ahmad Ali, salah satu petani didaearah itu mengatakan banjir yang melanda sawah mereka ini kerap datang setiap musim hujan.
"Sudah 5 hari belum surut. Bisa merugi Rp 1,5 juta setiap satu hektare. Ini total hampir 40 hektare," terangnya.
Sedangkan ketinggian air yang merendam sawah sekitar 1,5 meter. Namun diperparah dengan irigasi yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga menyebabkan air tak kunjung surut. Karena itu, dia berharap bantuan bibit dari pemerintah Kabupaten Serang, sehingga dapat bercocok tanam kembali.
"Berharap mendapat bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah setempat," harap Ahmad pada pemerintah Kabupaten Serang.
Selain merugi akibat banjir, para petani ini pun harus memikul rugi dari hutang modal tanam mereka. (Edo/Ali)
Baca juga:
Pohon Terendam Banjir Petani Karet di Lampung Libur
Tinggi Gelombang di Perairan Lampung Capai 4 Meter
BMKG: Hujan Merata di Jakarta Hari Ini, Sore Lebat
Hujan Deras, Pintu Air di Jakarta Naik Level Siaga II dan III