Kaltim Mau Jadi Ibukota RI, Pengusaha Bilang Itu Cuma Mimpi

Apindo menilai bahwa wacana pemindahan Ibukota ke Kaltim hanya sebatas mimpi yang akan sulit menjadi kenyataan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Jan 2014, 07:00 WIB
Wacana usulan pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan kembali mencuat ketika Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak menyatakan kesiapannya jika Kaltim dipercaya menggeser Jakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia ke depan.   

Menanggapi pernyataan tersebut, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai bahwa wacana pemindahan Ibukota ke Kaltim hanya sebatas mimpi sang Gubernur yang akan sulit menjadi kenyataan.  

"Cuma mimpi saja, padahal kenyataannya tidak mungkin. Bilang ke Pak Awang, jangan ngomongnya saja. Kita mah cuma ketawa-ketawa saja karena wacana itu tidak mungkin dilaksanakan," tegas Ketua Apindo, Sofjan Wanandi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (26/1/2014).

Lebih jauh dia beralasan, ketidakmungkinan pemindahan Ibukota ke Kalimantan karena persoalan biaya. Sebab jika ini benar-benar direalisasikan, maka pemerintah mesti kembali membangun infrastruktur mulai dari awal.

"Kalau jadi di Kaltim, itu kan harus memindahkan parlemen, departemen, pusat pendidikan, pusat ekonomi dan berapa banyak orang ke sana serta membangun infrastruktur lagi dari nol. Ongkosnya pasti besar sekali," tuturnya.

Kata Sofjan, infrastruktur baik sarana dan prasarana untuk mendukung aktivitas pemerintahan maupun perdagangan (ekonomi) sudah cukup lengkap di Jakarta. Sehingga pemindahan Ibukota akan sulit terlaksana.

"Kita sudah punya semua di sini, infrastruktur, pusat pendidikan, pusat ekonomi dan sebagainya. Jadi bagaimana mau pindah. Dulu wacana pindah ke Kalimantan Tengah, sekarang Kaltim, apapun itu tidak segampang yang dibicarakan," jelasnya.

Saat ini, Sofjan berharap, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta berupaya meningkatkan infrastruktur di ibukota, mengatasi persoalan banjir yang setiap tahun melanda Jakarta sehingga tak mengganggu roda perekonomian Indonesia.     

Sekadar informasi, Awang Faroek Ishak pernah menyatakan sangat berharap provinsi yang dipimpinnya dapat menjadi pulau harapan bagi Indonesia ke depan.

"Jawa jadi pulau masa lalu, mana banjir lagi. Sudah, pemerintahan pindah saja ke Kaltim dan saya akan siapkan lahannya. Jakarta biar jadi pusat perdagangan saja seperti New York," kata dia.

Awang mengklaim, Kaltim ibarat gadis cantik yang kian molek dan banyak dilirik pengusaha maupun investor. Sebab, provinsi tersebut memiliki potensi berlimpah dari sisi sumber daya alam (SDA).

"Produksi batu bara kami mencapai 220 juta ton per tahun, di luar potensi gas dan minyak bumi seperti Blok Mahakam. Bahkan ada 33 investor di bidang minyak gas (migas) sedang mengadu nasib di Kaltim," terangnya.

Selain itu, Awang mengakui, saat ini Kaltim mempunyai wilayah perkebunan kelapa sawit seluas 1 juta hektare (ha) dari 2,4 juta ha yang sudah dikeluarkan Bupati. Pihaknya menargetkan, dalam beberapa tahun ke depan, lahan perkebunan kelapa sawit di Kaltim akan melebihi luas wilayan kebun kelapa sawit Malaysia. (Fik/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya