Sebuah desa tertinggal di Purwokerto, Jawa Tengah, berubah jadi desa maju. Ini berkat inovasi warganya membangun jaringan internet secara mandiri.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (26/1/2014), Sosok Minggu Ini menampilkan seorang pria yang membuat perubahan untuk salah satu desa tertinggal di Purwokerto, Adalah Agung Budi Satrio.
Sentuhan Agung membuat desa ini bergerak maju sangat pesat. Itu semua berkat jaringan internet yang tersebar di seluruh bagian desa, yang bisa diakses secara gratis. Agung sang penggagas terobosan ini merupakan mantan Kepala Desa Melung.
Bermulai dari tahun 2009, saat Budi Satrio, seorang lulusan SAM yang lama tinggal di Jakarta memasang jaringan internet di rumahnya. Tidak berhenti di situ, Budi membuat antena pemancar sederhana.
Budi lalu memasang 3 antena penerima sinyal di tiga lokasi. Dengan cara ini, warga yang berada dalam radius 500 meter dari tiap antena bisa meng-akses internet dengan gratis.
Ketika semakin banyak warga tertarik, Budi memperluas cakupan jaringannya. Kini, sudah ada 7 titik antena pemancar tersebar di Desa Melung. Biaya operasional jaringan internet diperoleh dari kas desa.
Dengan teknologi ini, kini warga dapat menikmati seperti adanya kelas komputer gratis dengan pengajar aparat desa. Kelas yang dibuka 2 minggu sekali di balai desa. Ini bukan hanya menyediakan jaringan internet.
Budi lalu menggagas pengembangan sebuah situs web tentang desa Melung. Bahkan desa Melung sekarang sering dikunjungi berbagai kalangan untuk studi banding. Impian ayah satu anak ini, seluruh desa di Indonesia punya akses internet dan tiap warga desa bisa menggunakannya secara produktif. (Ism)
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (26/1/2014), Sosok Minggu Ini menampilkan seorang pria yang membuat perubahan untuk salah satu desa tertinggal di Purwokerto, Adalah Agung Budi Satrio.
Sentuhan Agung membuat desa ini bergerak maju sangat pesat. Itu semua berkat jaringan internet yang tersebar di seluruh bagian desa, yang bisa diakses secara gratis. Agung sang penggagas terobosan ini merupakan mantan Kepala Desa Melung.
Bermulai dari tahun 2009, saat Budi Satrio, seorang lulusan SAM yang lama tinggal di Jakarta memasang jaringan internet di rumahnya. Tidak berhenti di situ, Budi membuat antena pemancar sederhana.
Budi lalu memasang 3 antena penerima sinyal di tiga lokasi. Dengan cara ini, warga yang berada dalam radius 500 meter dari tiap antena bisa meng-akses internet dengan gratis.
Ketika semakin banyak warga tertarik, Budi memperluas cakupan jaringannya. Kini, sudah ada 7 titik antena pemancar tersebar di Desa Melung. Biaya operasional jaringan internet diperoleh dari kas desa.
Dengan teknologi ini, kini warga dapat menikmati seperti adanya kelas komputer gratis dengan pengajar aparat desa. Kelas yang dibuka 2 minggu sekali di balai desa. Ini bukan hanya menyediakan jaringan internet.
Budi lalu menggagas pengembangan sebuah situs web tentang desa Melung. Bahkan desa Melung sekarang sering dikunjungi berbagai kalangan untuk studi banding. Impian ayah satu anak ini, seluruh desa di Indonesia punya akses internet dan tiap warga desa bisa menggunakannya secara produktif. (Ism)
