Gempa 6,5 skala Richter yang berpusat di selatan Pulau Jawa pada Sabtu kemarin menyebabkan 151 rumah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rusak. Sekitar 30 rumah di antaranya roboh ataupun rusak berat. Hingga saat ini, kerugian akibat gempa itu ditaksir mencapai Rp 2 miliar.
"Hingga kini, ada 5 kecamatan yang rumah penduduknya roboh dan rusak. Yakni Kecamatan Pekuncen, Kedungbanteng, Karanglewas, Kemranjen, dan Somagede. Ada ratusan rumah yang rusak. Kalkulasi kerugian sementara mencapai Rp 2 miliar," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Minggu (26/1/2014).
Setelah gempa, Pemkab Banyumas mendatangkan alat berat ke Desa Kranggan untuk merobohkan kubah masjid yang ambruk akibat gempa. Kubah itu harus dihancurkan karena dianggap membahayakan bangunan di sekitarnya.
Sementara itu, siswa SD Negeri III Desa Tumiyang nantinya akan menjalani kegiatan belajar mengajar di rumah-rumah penduduk, karena bangunan kelas mengalami kerusakan dan dianggap membahayakan.
"Kegiatan belajar mengajar bakal dipindahkan ke rumah-rumah penduduk, karena kondisi bangunan sekolah sangat berbahaya bagi para siswa. Nantinya ada 119 siswa yang akan diungsikan," kata guru SD Negeri III Tumiyang Uswah Asrori.
Dihubungi terpisah melalui telepon, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Ahmad Lani, menyatakan hingga kemarin pukul 07.00 WIB, setelah gempa utama dengan 6,5 SR, masih ada 23 kali gempa susulan.
"Gempa susulan paling besar terjadi pada Sabtu tengah malam jam 23.58 WIB. Gempa tersebut berkekuatan 4,7 SR di sebelah barat daya Gombong, Kebumen, dengan jarak 65 km," jelas Lani. (Eks)
Baca juga:
Detik-detik Robohnya Masjid Banyumas Akibat Gempa Kebumen
Lokasi Robohnya Masjid Akibat Gempa Dipasang Garis Polisi
Gempa Kebumen 6,5 SR Tak `Bangunkan` Gunung Merapi
"Hingga kini, ada 5 kecamatan yang rumah penduduknya roboh dan rusak. Yakni Kecamatan Pekuncen, Kedungbanteng, Karanglewas, Kemranjen, dan Somagede. Ada ratusan rumah yang rusak. Kalkulasi kerugian sementara mencapai Rp 2 miliar," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Minggu (26/1/2014).
Setelah gempa, Pemkab Banyumas mendatangkan alat berat ke Desa Kranggan untuk merobohkan kubah masjid yang ambruk akibat gempa. Kubah itu harus dihancurkan karena dianggap membahayakan bangunan di sekitarnya.
Sementara itu, siswa SD Negeri III Desa Tumiyang nantinya akan menjalani kegiatan belajar mengajar di rumah-rumah penduduk, karena bangunan kelas mengalami kerusakan dan dianggap membahayakan.
"Kegiatan belajar mengajar bakal dipindahkan ke rumah-rumah penduduk, karena kondisi bangunan sekolah sangat berbahaya bagi para siswa. Nantinya ada 119 siswa yang akan diungsikan," kata guru SD Negeri III Tumiyang Uswah Asrori.
Dihubungi terpisah melalui telepon, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Ahmad Lani, menyatakan hingga kemarin pukul 07.00 WIB, setelah gempa utama dengan 6,5 SR, masih ada 23 kali gempa susulan.
"Gempa susulan paling besar terjadi pada Sabtu tengah malam jam 23.58 WIB. Gempa tersebut berkekuatan 4,7 SR di sebelah barat daya Gombong, Kebumen, dengan jarak 65 km," jelas Lani. (Eks)
Baca juga:
Detik-detik Robohnya Masjid Banyumas Akibat Gempa Kebumen
Lokasi Robohnya Masjid Akibat Gempa Dipasang Garis Polisi
Gempa Kebumen 6,5 SR Tak `Bangunkan` Gunung Merapi