Siapa yang menolak sajian ramen di musim hujan seperti saat ini? Selain kuahnya yang hangat dan menggugah selera, masakan khas Jepang ini terbukti menjadi incaran penikmat kuliner beberapa tahun terakhir.
Tapi jangan salah, hampir semua ramen memiliki kandungan sodium glutamat atau MSG yang tinggi sehingga bisa membahayakan kesehatan. Tapi di kedai ramen satu ini, Anda bisa menikmati ramen sehat tanpa MSG. Kok bisa?
Menurut Chef Jojo Ramen, Johan Nainggolan, di tempatnya, kita tidak perlu khawatir karena ramen yang dibuatnya sehat tanpa bumbu penyedap. Selain itu kuahnya tidak terlalu kental seperti ramen lainnya.
"Kami menggunkan tuna sebagai pengganti MSG. Gurihnya tuna saya ambil. Proses memasaknya juga tidak boleh terlalu lama. Kalau kelamaan nanti amis. Sementara kalau kurang memasaknya rasanya jadi ikan biasa. Jadi harus pas mengolahnya," ujar Chef yang akrab dipanggil Joni ini saat ditemui Health-Liputan6.com, ditulis Senin (27/1/2014).
Chef Joni juga mengatakan, resep ini sebenarnya kombinasi dari resep tradisional Jepang dan pengalamannya di Amerika. Di Jepang, sejak zaman Perang Dunia Kedua yang belum terlalu mengenal MSG, para tentara menggunakan ikan untuk membuat makanannya gurih.
"Sementara di Amerika, saya di sana nggak boleh masak pakai MSG. Sebisa mungkin pasti juru masak akan cari bahan lain sebagai pengganti bahan pengawet," jelasnya.
Penggunaan MSG yang berlebihan disampaikan Chef Joni sangat membahayakan kesehatan bukan sekarang, tapi 20 tahun yang akan datang.
"Kita memang nggak bisa rasakan efeknya sekarang. Tapi orang Amerika atau Jepang, umur 70 masih bisa bawa mobil. Di Indonesia, umur 60 sudah loyo karena semakin banyak makanan yang nggak jelas, hanya enak di tenggorokan tanpa mempedulikan kesehatan," tambahnya.
(Fit/Abd)
Energi & Tambang