11 Operator Kenamaan Bersatu Lahirkan Layanan M2M Terbesar

11 operator melayani lebih dari 500 juta pelanggan, dan menjadikannya sebagai aliansi M2M terbesar di regional Asia Pasifik.

oleh Denny Mahardy diperbarui 27 Jan 2014, 17:20 WIB

Teknologi lebih cepat berkembang dari apa yang kita bayangkan. Perubahan itu kini merambah pada layanan Machine-to-Machine (M2M) yang mulai banyak disediakan para penyedia layanan komunikasi.

Sebuah aliansi regional M2M dibentuk oleh 11 operator seluler di Asia Pasifik dan menjadikannya yang terbesar dalam pengalaman ‘one-stop-shop’ M2M di regional Asia Pasifik. Bridge M2M Alliance berharap dapat memberikan layanan dan solusi M2M lengkap dengan kapabilitas tingkat regional kepada para pelanggan.

Bridge M2M Alliance terdiri dari anggota Bridge Alliance, di antaranya Airtel (India), AIS (Thailand), CSL (Hong Kong), Globe Telecom (Filipina), Maxis (Malaysia), MobiFone (Vietnam), Optus (Australia), SingTel (Singapura), SK Telecom (South Korea), Taiwan Mobile (Taiwan) dan Telkomsel (Indonesia).

Secara kolektif, seperti dalam siaran yang diterima tim Tekno Liputan6.com, aliansi 11 operator ini melayani lebih dari 500 juta pelanggan, dan menjadikannya sebagai aliansi M2M terbesar di regional Asia Pasifik.

"Asia saat ini memiliki beragam tingkat ekonomi, perbedaan perkembangan teknologi, dan berbagai persyaratan regulasi. Akibatnya perusahaan multinasional memiliki tugas yang cukup berat untuk mengontrol perbedaan yang terjadi di lapangan, dan juga dalam memaksimalkan keuntungan," papar CEO Bridge Alliance, Alessandro Adriani.

Kemitraan M2M mencakup kerjasama komersial serta teknologi di berbagai industri seperti telemetri kendaraan, keamanan, manajemen energi, dan lainnya. Hal ini memungkinkan pengembangan model bisnis baru, penciptaan produk dan layanan baru dan pengurangan biaya operasional pelanggan.

Aliansi ini mengaku bertekad untuk membangun sebuah ekosistem yang inovatif melalui kemitraan dengan para pelaku yang berada di dalam mata rantai M2M seperti pengembang aplikasi, penyedia platform, dan penyedia layanan.

"Kemitraan jangka panjang dengan Bridge Alliance akan memberikan keuntungan pada Telkomsel untuk menawarkan layanan yang lebih baik dalam memenuhi tuntutan bisnis saat ini, khususnya di segmen M2M," ungkap Alex J. Sinaga selaku Direktur Utama Telkomsel. (den/isk)


Baca juga :

Sebelum Beli, Cek 6 Keunggulan Dari iPhone 5S dan iPhone 5C!
iPhone 5S & 5C Sambangi Indonesia, Mana Lebih Disukai?
Korea Selatan Kembangkan Generasi Penerus 4G LTE: `5G`
Dianggap Sudah Mentok, Smartfren Klaim Jaringannya Masih Aman
Layanan Komunikasi Telkomsel di Manado Sudah Pulih

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya