Citizen6, Makassar: Save Street Child merupakan salah satu komunitas independen yang peduli anak jalanan dan marjinal. Komuitas ini sudah memiliki banyak cabang di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Makassar.
Save street child Makassar terbentuk sejak 26 April 2013 dan memiliki 2 kelas belajar, yakni KB PASI (kelas belajar pantai losari) dan KB SAYAN (kelas belajar desa nelayan).
Ada hari yang tak akan dilupakan oleh teman-teman volunteer save street child Makassar. Yaitu mereka kedatangan orang-orang yang berjiwa sosial tinggi, dan peduli terhadap anak jalanan dan marjinal, pada Sabtu 25 Januari 2014 kemarin.
"Kami menyebutnya dengan "quenam noctis-open volunteer SSCM 2014", " ungkap salah satu anggota Save Street Child.
"Kegiatan yang berlangsung sabtu-minggu ini kami isi dengan banyak kegiatan bermanfaat. Kami awali dengan perkenalan sesama volunteer. Volunteer kami dari berbagai kalangan, ada yang sudah bekerja, ada yang masih mahasiswa, hingga ibu rumah tangga," tambahnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, pemateri pertama masuk. Materi "Training karakter manusia" dibawakan oleh salah satu motivator asal Makassar yang dipanggil Kak Ancha. Di sana mereka diajarkan mengenal diri sendiri dan karakter orang lain, terlebih dalam mendidik anak-anak asauhan Save Street Child Makassar. Training berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.
Keseokan harinya, sekitar pukul 11.00 WIB, materi kedua dibawakan oleh Kak Dian, salah satu pengajar di lembaga bimbingan belajar international English school. Dalam materinya yang berjudul "Bagaimana menghidupkan kelas", ia mengajarkan bagaimana mendidik anak-anak asuhan yang berasal dari berbagai macam latar belakang dan tidak seperti anak kebanyakan, yang bisa bersekolah dengan baik.
Materi ketiga, "Mengenal psikologi anak" dibawakan oleh seorang psikolog yang dipanggil Kak Titin. Di sini diajarkan bagaimana cara membimbing anak jalanan.
(mar)
Penulis
Risky Pratama (@riskypratama121)
Makassar, risky_12121xxx@yahoo.com
Baca juga:
`Kopaja`, Komunitas yang Peduli Pendidikan Anak Marjinal
UKM PNJ dan `Kopaja` Berbagi di Lapak Pemulung
293 Komunitas Fotografi Ramaikan Hari Dharma Samudera
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.
Save street child Makassar terbentuk sejak 26 April 2013 dan memiliki 2 kelas belajar, yakni KB PASI (kelas belajar pantai losari) dan KB SAYAN (kelas belajar desa nelayan).
Ada hari yang tak akan dilupakan oleh teman-teman volunteer save street child Makassar. Yaitu mereka kedatangan orang-orang yang berjiwa sosial tinggi, dan peduli terhadap anak jalanan dan marjinal, pada Sabtu 25 Januari 2014 kemarin.
"Kami menyebutnya dengan "quenam noctis-open volunteer SSCM 2014", " ungkap salah satu anggota Save Street Child.
"Kegiatan yang berlangsung sabtu-minggu ini kami isi dengan banyak kegiatan bermanfaat. Kami awali dengan perkenalan sesama volunteer. Volunteer kami dari berbagai kalangan, ada yang sudah bekerja, ada yang masih mahasiswa, hingga ibu rumah tangga," tambahnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, pemateri pertama masuk. Materi "Training karakter manusia" dibawakan oleh salah satu motivator asal Makassar yang dipanggil Kak Ancha. Di sana mereka diajarkan mengenal diri sendiri dan karakter orang lain, terlebih dalam mendidik anak-anak asauhan Save Street Child Makassar. Training berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.
Keseokan harinya, sekitar pukul 11.00 WIB, materi kedua dibawakan oleh Kak Dian, salah satu pengajar di lembaga bimbingan belajar international English school. Dalam materinya yang berjudul "Bagaimana menghidupkan kelas", ia mengajarkan bagaimana mendidik anak-anak asuhan yang berasal dari berbagai macam latar belakang dan tidak seperti anak kebanyakan, yang bisa bersekolah dengan baik.
Materi ketiga, "Mengenal psikologi anak" dibawakan oleh seorang psikolog yang dipanggil Kak Titin. Di sini diajarkan bagaimana cara membimbing anak jalanan.
(mar)
Penulis
Risky Pratama (@riskypratama121)
Makassar, risky_12121xxx@yahoo.com
Baca juga:
`Kopaja`, Komunitas yang Peduli Pendidikan Anak Marjinal
UKM PNJ dan `Kopaja` Berbagi di Lapak Pemulung
293 Komunitas Fotografi Ramaikan Hari Dharma Samudera
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.