Max Sopacua Demokrat: Anas Kesal karena Ditahan

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menganggap kicauan Anas hanya angin lalu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Jan 2014, 11:31 WIB
Akun Twitter tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, @anasurbaningrum kembali berkicau. Dalam kicauannya, akun Anas itu menyoroti elektabilitas Demokrat yang terus merosot. Demokrat menganggap kicauan itu hanya angin lalu.

"Ya, saya kira itu sesuatu yang tidak terlalu pentinglah, karena kita menjelang pemilu tinggal berapa bulan lagi ya," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua di gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

"Saya pikir tidak ada masalah, dan tidak perlu dilakukan apa yang di inginkan Pak Anas itu, misalnya mengantikan Pak SBY sebagai ketua umum."

Max pun tak tahu mengapa Anas dan loyalisnya begitu berseberangan dengan SBY. Padahal, menurutnya, tak ada kesenjangan antara Anas dan SBY.

"Memang letupan itu muncul dari mana ya nggak tahu, saya pikir tinggal diterjemahkan saja apakah itu merupakan sebuah yang positif atau tidak," tuturnya.

Max menilai permintaan agar SBY turun dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat pun hanya kekesalan dari penahanan Anas. Ia pun tak mau mempersoalkannya lebih dalam.

"Jadi apapun yang keluar dari Pak Anas, saya pikir tidak perlu di debatkan. Anggap saja bahwa itu sesuatu yang, ya letupan jiwa dia ya. Terutama masalah penahanan Pak Anas," ungkap Max.

Dalam kicauannya pada Minggu 26 Januari kemarin, akun @anasurbaningrum mengusulkan agar Partai Demokrat mengganti ketua umum mereka karena elektabilitas partai terus merosot. Tujuannya, kata dia, agar partai tidak terbebani dengan citra pemerintah yang terus merosot.

Anas menilai, masih ada waktu bagi Demokrat untuk berbenah dengan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai langkah terobosan untuk menyelamatkan Demokrat. Dia pun menilai sejumlah tokoh layak menggantikan posisi SBY.

Selain nama Dahlan Iskan, akun @anasurbaningrum juga menyebut nama Marzuki Alie, Nurhayati Ali Assegaf, dan Achmad Mubarok sebagai tokoh yang pantas menggantikan SBY sebagai Ketum Demokrat.

Tak diketahui pasti apakah kicauan itu dilakukan oleh Anas langsung oleh orang lain. Saat dikonfirmasi Liputan6.com beberapa waktu lalu, Tri Dianto mengatakan, Anas punya tim untuk mengicaukan pemikirannya di Twitter.

"Itu adminnya," ujar Tri yang juga juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), 17 Januari 2014. Dalam profil yang dimuat dalam akun Twitter Anas, tertulis, "akun dikelola tim admin dengan tanda *abah berasal dari AU." (Ein/Ism)

Baca juga:

`Anas Urbaningrum` Berkicau Lagi di Twitter, Sebut SBY
Anas Dilarang Berobat ke Dokter Langganan, Gede Pasek Protes KPK
Loyalis Anas: Penguasa Sering Gunakan Hukum untuk Kekuasaan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya