Ahok `Tantang` Pengamat yang Mengkritisi Kebijakannya

Tantangan yang Ahok maksud yaitu saling berdebat membahas program-program pembangunan serta kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Jan 2014, 22:20 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku gerah dengan banyaknya kritik yang disampaikan para pengamat terkait dengan kebijakan yang diambil dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

Pria yang biasa disapa Ahok itu pun menantang para pengamat yang biasa berkoar mengkritisi langkahnya selama ini. Tantangan yang Ahok maksud yaitu saling berdebat membahas program-program pembangunan serta kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI.

"Kalau mau nantang saya. Nanti pas tahun 2017 deh, susah amat," tegas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, selasa, (28/1/2014).

Selain menantang, mantan Bupati Belitung Timur itu juga meminta para pengamat agar konsisten dalam menyampaikan pendapat dan analisanya di media. Ahok menilai kebanyakan pengamat berubah-ubah dalam menyampaikan pernyataannya.

"Makanya kalau mau jadi pengamat, yang bener lah. Harus konsisten. Kalau mau maki saya, ya maki saya. Ini lain, waktu saya lakukan A, anda maki saya minta lakukan B. Lah saya lakuin B, anda bilang saya harus lakuin A. Lah, maunya anda apa gitu loh," ujar Ahok dengan nada tinggi.

Ahok pun mencontohkan salah satu ketidakkonsistenan pengamat, salah satunya saat penerapan kebijakan penertiban parkir dengan melakukan razia cabut pentil sepeda motor. Ia berpendapat, Pemprov ditudung melanggar HAM. Bahkan ada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang dipukul akibat menjalankan kebijakan tersebut.

"Kamu parkir sembarangan, kita copot pentil. Kan saya nilang nggak boleh. Makanya kita mau cabut STNK, nanti ribut lagi pengamat. Bilang si Ahok itu sok berkuasa, sok keras. Nah ada yang mati di JLNT Kampung Melayu, saya juga yang salah. Jadi maunya apa," ujarnya.

Selain itu, saat terjadi banjir di Muara Baru dengan ketinggian 2,5 meter. Banjir tersebut diakibat rob yang membuat banyak warga Jakarta Utara menjadi korban banjir. Pengamat pun kembali menyalahkan dirinya.

"Waktu 5 tahun saya dimaki-maki terus. Saya pindahin ke rumah susun, dibilang saya melanggar HAM. Nanti kalau sampai ada kecelakaan tanggul roboh, ada orang mati, saya dibilang kejam lagi," ucap Ahok heran. (Ali/Mvi)

Baca juga:

Ahok `Curiga` Dana Hibah APBD DKI, DPRD: Itu Usulan Jokowi
Ahok: Cisadane Belum Dinormalisasi, Wajar Tangerang Tolak Sodetan
Ahok Tak Robohkan Mal Penyedot Air Tanah

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya