Meski sibuk melayani pelanggan bakso tusuknya, dengan ramah Rusdi (41) rajin membagikan kartu pencalonan dirinya sebagai calon legislator kepada pembeli dewasa sembari meminta dukungan.
Itulah Rusdi Yusuf, pria berkumis tebal yang mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon legislator di DPRD Kota Jambi dari PDIP.
Pria 2 anak kelahiran Muara Enim, Sumatra Selatan ini mengaku baru pertama kali mencoba peruntungannya sebagai caleg, setelah beberapa tahun bergelut sebagai kader PDIP sejak 1999 silam.
"Awalnya saya tidak yakin, namun rekan rekan khususnya petinggi partai di daerah mendorong dan sangat mendukung untuk ikut psikotes dan lulus," ujar Rusdi yang menempati nomor urut 9 Dapil 5, Kecamatan Telanaipura dan Danau Teluk, Kota Jambi ini.
Menurut dia, pengalamannya sebagai perantau dan pedagang mendorongnya untuk maju sebagai wakil rakyat. Karena ia menilai masih banyak warga, khususnya pedagang dan masyarakat kecil yang belum bisa menikmati hak haknya secara utuh.
"Macam di Jambi ini, meski sebagian besar masyarakat kecil sudah mendapat jaminan kesehatan, namun kenyataannya pelayanannya masih sembarangan. Pihak rumah sakit terkesan setengah hati melayani. Begitu juga pedagang kecil masih kurang diperhatikan," ujar Rusdi yang mengaku pernah berjualan jagung bakar, tukang ojek hingga loper koran selama belasan tahun sebelum akhirnya beralih ke bakso tusuk keliling.
Sadar tidak memiliki finansial yang mendukung, dalam pendekatan dengan konstituennya, Rusdi mencoba dengan pola door to door atau memanfaatkan sosialisasi yang dilakukan caleg-caleg untuk DPRD Provinsi maupun DPR RI dari PDIP.
"Manalah saya punya modal cukup pendapatan paling besar sehari saja paling Rp100 ribu, kebetulan untuk sosialisasi langsung didukung caleg dari DPR Provinsi dan DPR RI, jika mereka turun bertemu warga, saya ikut nampil disitu," ujarnya sembari berkelakar.
Bahkan, tim sukses untuk pemenangannya juga dibentuk dengan sukarela yang didukung oleh keluarga, tetangga dan koleganya. Rusdi mengaku hanya menyiapkan duit sekitar Rp10 juta untuk maju sebagai legislator.
"Dan sampai saat ini saya baru keluar sekitar Rp1 juta. Nggak bisalah macam caleg berduit lainnya yang bisa kasih ini, beri itu. Saya memang ingin mengajarkan kepada masyarakat, bahwa jadi caleg tidak harus bermodal banyak. Yang penting ketika memang jadi, harus bekerja sungguh sungguh memajukan masyarakat," jelas Rusdi yang saat ini diberi kepercayaan menjabat sebagai Sekretaris PAC PDIP, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Tekad Rusdi maju sebagai caleg mendapat dukungan rekan rekannya, khususnya pedagang keliling yang biasa mangkal di sejumlah ruas jalan utama di Kota Jambi.
"Bang Rusdi sengaja kami dukung, selain sosoknya yang baik dan mudah bergaul. Setidaknya ada wakil kami dari pedagang yang bisa memperjuangkan nasib kami sebagai pedagang kecil dan masyarakat banyak," ujar Abdul, penjual somai. (Mvi)
Baca juga:
Modal Pengemudi `Bentor`Jadi Caleg PKS: Nekat
Itulah Rusdi Yusuf, pria berkumis tebal yang mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon legislator di DPRD Kota Jambi dari PDIP.
Pria 2 anak kelahiran Muara Enim, Sumatra Selatan ini mengaku baru pertama kali mencoba peruntungannya sebagai caleg, setelah beberapa tahun bergelut sebagai kader PDIP sejak 1999 silam.
"Awalnya saya tidak yakin, namun rekan rekan khususnya petinggi partai di daerah mendorong dan sangat mendukung untuk ikut psikotes dan lulus," ujar Rusdi yang menempati nomor urut 9 Dapil 5, Kecamatan Telanaipura dan Danau Teluk, Kota Jambi ini.
Menurut dia, pengalamannya sebagai perantau dan pedagang mendorongnya untuk maju sebagai wakil rakyat. Karena ia menilai masih banyak warga, khususnya pedagang dan masyarakat kecil yang belum bisa menikmati hak haknya secara utuh.
"Macam di Jambi ini, meski sebagian besar masyarakat kecil sudah mendapat jaminan kesehatan, namun kenyataannya pelayanannya masih sembarangan. Pihak rumah sakit terkesan setengah hati melayani. Begitu juga pedagang kecil masih kurang diperhatikan," ujar Rusdi yang mengaku pernah berjualan jagung bakar, tukang ojek hingga loper koran selama belasan tahun sebelum akhirnya beralih ke bakso tusuk keliling.
Sadar tidak memiliki finansial yang mendukung, dalam pendekatan dengan konstituennya, Rusdi mencoba dengan pola door to door atau memanfaatkan sosialisasi yang dilakukan caleg-caleg untuk DPRD Provinsi maupun DPR RI dari PDIP.
"Manalah saya punya modal cukup pendapatan paling besar sehari saja paling Rp100 ribu, kebetulan untuk sosialisasi langsung didukung caleg dari DPR Provinsi dan DPR RI, jika mereka turun bertemu warga, saya ikut nampil disitu," ujarnya sembari berkelakar.
Bahkan, tim sukses untuk pemenangannya juga dibentuk dengan sukarela yang didukung oleh keluarga, tetangga dan koleganya. Rusdi mengaku hanya menyiapkan duit sekitar Rp10 juta untuk maju sebagai legislator.
"Dan sampai saat ini saya baru keluar sekitar Rp1 juta. Nggak bisalah macam caleg berduit lainnya yang bisa kasih ini, beri itu. Saya memang ingin mengajarkan kepada masyarakat, bahwa jadi caleg tidak harus bermodal banyak. Yang penting ketika memang jadi, harus bekerja sungguh sungguh memajukan masyarakat," jelas Rusdi yang saat ini diberi kepercayaan menjabat sebagai Sekretaris PAC PDIP, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Tekad Rusdi maju sebagai caleg mendapat dukungan rekan rekannya, khususnya pedagang keliling yang biasa mangkal di sejumlah ruas jalan utama di Kota Jambi.
"Bang Rusdi sengaja kami dukung, selain sosoknya yang baik dan mudah bergaul. Setidaknya ada wakil kami dari pedagang yang bisa memperjuangkan nasib kami sebagai pedagang kecil dan masyarakat banyak," ujar Abdul, penjual somai. (Mvi)
Baca juga:
Modal Pengemudi `Bentor`Jadi Caleg PKS: Nekat
Wong Cilik Nyaleg? Pengamat: Akan Ada Titik Berbahaya
Caleg Ini Janji Beri Gajinya ke Warga Bila Terpilih
Advertisement