Menanti Kiprah Garuda Muda di Asian Games 2014

Medali Perunggu di Asian Games 1958 menjadi prestasi terbaik Indonesia di gelaran multi event antar negara kawasan Asian itu.

oleh rejdo diperbarui 29 Jan 2014, 02:11 WIB
PSSI telah ketok palu mengirim Timnas U-23 ke ajang Asian Games 2014. Keputusan itu diambil dalam rapat Komite Eksekutif PSSI di Surabaya, Sabtu 25 Januari 2014.

Sebagai langkah awal, induk organisasi sepakbola di Indonesia itu menunjuk mantan asisten pelatih Timnas U-23 SEA Games, Aji Santoso untuk memimpin Garuda Muda. Aji 'naik jabatan' menjadi pelatih kepala menggantikan Rahmad Darmawan yang kini menangani Persebaya Surabaya.

Tugas berat jelas menanti Aji Santoso mengantarkan Timnas U-23 berbicara di ajang Asian Games. Prestasi terbaik Indonesia di ajang multi-event antar negara di kawasan Asia itu terjadi pada 1958. Tim Merah Putih meraih medali perunggu.

Dua puluh delapan tahun kemudian tepatnya di Asian Games 1986, Indonesia kembali menorehkan tinta emas. Ricky Yacobi dan kawan-kawan yang saat itu ditangani Bertje Matulapelwa berhasil membawa Indonesia melangkah ke fase semifinal. Sejak saat itu, label Macan Asia seolah menghilang. Terhitung periode 1990 hingga 1998, Indonesia tidak mengirimkan cabang sepakbola ke Asian Games.

Indonesia baru berpartisipasi lagi di ajang Asian Games pada 2006. Namun langkah tim besutan Foppe de Hann terhenti di babak penyisihan grup setelah menempati posisi juru kunci grup B. Empat tahun kemudian, di Asian Games 2010, Indonesia kembali absen dengan alasan tidak memiliki skuad yang dianggap kompetitif untuk tampil Asian Games.

Pada 2014, PSSI melalui Badan Tim Nasional (BTN) bertekad mengirimkan cabang sepakbola ke pesta olahraga di Asia. Meski tidak mendapat dukungan dana dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI), PSSI tetap memberangkatkan tim ke Incheon, Korea Selatan dengan dana sendiri. PSSI menyadari betul, sepakbola bukan cabang prioritas medali.

Pemain Timnas U-23, Rizky Ramdani Lestaluhu menilai, langkah  PSSI mengirim Timnas U-23 ke Asian Games dinilai tepat untuk  menambah pengalaman para pemain muda. "Bila pemain Timnas U-23 diberi kesempatan  bermain di level internasional  akan lebih bagus sebelum masuk ke tim senior," kata Ramdani di POR Sawangan, Depok.

Meski demikian, Ramdani memahami betul, lawan di Asian Games berbeda kelas dengan Indonesia. Terutama menghadapi tim dari raksasa sepakbola Benua Kuning seperti Jepang, Korea Selatan, Irak, dan Arab Saudi.

"Bila bekerja keras, tidak menutup kemungkinan, kami bisa berprestasi  di Asian Games. Kami juga mampu bersaing di Asia meski lawannya berat-berat," kata pemain Persija Jakarta itu. "Mengenai peluang berprestasi, saya belum bisa memprediksinya. Harus dilihat dari pertandingan dan masa persiapan," sambung Ramdani.

Sementara itu, pelatih Timnas U-23, Aji Santoso langsung bergerak cepat mengingat minimnya waktu persiapan.  Mantan pemain Persebaya Surabaya itu akan memanggil 28 pemain yang diproyeksikan mengikuti training-camp. Dalam merancang program ke Asian Games, Aji dibantu dua asistennya, Zein Al-Hadad dan Mustaqim."Termasuk pemain di luar negeri juga saya lihat. Nanti akan kami diskusikan dulu dengan tim pelatih," kata Aji. (Rej/Def)

Baca Juga:
Milan Ikut Antre Bek Madrid
Andrea Pirlo dan Antonio Conte Menjadi Terbaik di Italia
Balotelli Penyerang Terbaik Serie A 2012-2013
Lippi Bantah Akan Reuni dengan Del Piero
Gara-gara Presenter Seksi, Rumah Tangga Buffon Retak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya