Menggarap mega proyek kereta api tercepat Shikansen di Indonesia tentu membutuhkan komitmen jelas dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah Jepang telah memberikan dana hibah untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) kereta api jalur Jakarta-Bandung ini senilai Rp 150 miliar.
Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dedy Priyatna, pemerintah Jepang mengalokasikan dana hibah untuk pelaksanaan FS pembangunan kereta api Shikansen selama dua tahun sebesar US$ 15 juta atau Rp 150 miliar.
"Untuk FS kereta api Jakarta-Bandung saja mereka (Jepang) kasih US$ 15 juta dolar. Jarang-jarang ada yang memberi segitu, biasanya paling US$ 1 juta atau US$ 500 ribu," ungkap dia di Jakarta, seperti ditulis Rabu (29/1/2014).
Dengan pemberian cukup banyak ini, tambah Dedy, pantaslah bila pemerintah Jepang dalam hal ini konsultan penggarap FS kereta api super cepat Shikansen meminta kepastian pemerintah Indonesia bahwa proyek ini akan berjalan dengan lancar, meski ada pemerintahan baru di tahun ini paska pemilu.
Konsultan yang dipercaya melakukan FS antara lain, Japan International Consultant for Transportation, Yachiyo Engineering Co. Ltd, Oriental Consultant, Mitsubishi Research Institute dan Nippon Koei Co. Ltd
"Wajar kalau mereka minta komitmen kita bisa melaksanakan atau tidak. Saya bilang susah, tapi jika proyek ini sudah masuk RPJMN 2014-2019 artinya sudah ada komitmen dari pemerintah. Tapi untuk masalah harus pinjam ke Jepang, saya tidak mau beri komitmen karena itu sensotif tergantung pemerintahan baru," jelas Dedy.
Sementara Deputi Menteri Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Lucky Eko Wuryanto, mengakui kepastian ini sangat diharapkan pemerintah dan konsultan Jepang supaya tidak merugi seperti saat mereka menggarap FS proyek serupa di Vietnam.
"Mereka kan juga tidak mau sudah banyak kemajuan studi kelayakan tapi akhirnya batal. Ini yang pernah mereka alami di Vietnam, karena ganti pemerintahan maka ganti pula minat (proyek Shinkansen). Bikin rugi karena mereka punya hitungannya," jelas dia.
Pemerintah pun memastikan bahwa dalam proyek kereta api tercepat Shinkansen Jakarta-Bandung akan melibatkan sejumlah konsultan dan profesor dari dalam negeri.
"Saya tidak akan setuju kalau tidak ada konsultan asal Indonesia. Mereka sedang melakukan procurement dan meng-hier profesor Indonesia supaya tim bisa berjumlah 36 dari saat ini ada 24 tim," tandas Dedy.
Seperti diketahui, pelaksanaan proyek kereta api super cepat akan dibagi dalam beberapa tahapan. Tahap I meliputi studi kelayakan selama dua tahun mulai hari ini. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Kereta Shinkansen, Jakarta-Bandung Ditempuh Cuma 37 Menit
Tarif Kereta Shinkansen Jakarta-Bandung Diusulkan Rp 200 Ribu
Kereta Peluru Shinkansen Bakal Layani Rute Jakarta-Bandung
Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dedy Priyatna, pemerintah Jepang mengalokasikan dana hibah untuk pelaksanaan FS pembangunan kereta api Shikansen selama dua tahun sebesar US$ 15 juta atau Rp 150 miliar.
"Untuk FS kereta api Jakarta-Bandung saja mereka (Jepang) kasih US$ 15 juta dolar. Jarang-jarang ada yang memberi segitu, biasanya paling US$ 1 juta atau US$ 500 ribu," ungkap dia di Jakarta, seperti ditulis Rabu (29/1/2014).
Dengan pemberian cukup banyak ini, tambah Dedy, pantaslah bila pemerintah Jepang dalam hal ini konsultan penggarap FS kereta api super cepat Shikansen meminta kepastian pemerintah Indonesia bahwa proyek ini akan berjalan dengan lancar, meski ada pemerintahan baru di tahun ini paska pemilu.
Konsultan yang dipercaya melakukan FS antara lain, Japan International Consultant for Transportation, Yachiyo Engineering Co. Ltd, Oriental Consultant, Mitsubishi Research Institute dan Nippon Koei Co. Ltd
"Wajar kalau mereka minta komitmen kita bisa melaksanakan atau tidak. Saya bilang susah, tapi jika proyek ini sudah masuk RPJMN 2014-2019 artinya sudah ada komitmen dari pemerintah. Tapi untuk masalah harus pinjam ke Jepang, saya tidak mau beri komitmen karena itu sensotif tergantung pemerintahan baru," jelas Dedy.
Sementara Deputi Menteri Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Lucky Eko Wuryanto, mengakui kepastian ini sangat diharapkan pemerintah dan konsultan Jepang supaya tidak merugi seperti saat mereka menggarap FS proyek serupa di Vietnam.
"Mereka kan juga tidak mau sudah banyak kemajuan studi kelayakan tapi akhirnya batal. Ini yang pernah mereka alami di Vietnam, karena ganti pemerintahan maka ganti pula minat (proyek Shinkansen). Bikin rugi karena mereka punya hitungannya," jelas dia.
Pemerintah pun memastikan bahwa dalam proyek kereta api tercepat Shinkansen Jakarta-Bandung akan melibatkan sejumlah konsultan dan profesor dari dalam negeri.
"Saya tidak akan setuju kalau tidak ada konsultan asal Indonesia. Mereka sedang melakukan procurement dan meng-hier profesor Indonesia supaya tim bisa berjumlah 36 dari saat ini ada 24 tim," tandas Dedy.
Seperti diketahui, pelaksanaan proyek kereta api super cepat akan dibagi dalam beberapa tahapan. Tahap I meliputi studi kelayakan selama dua tahun mulai hari ini. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Kereta Shinkansen, Jakarta-Bandung Ditempuh Cuma 37 Menit
Tarif Kereta Shinkansen Jakarta-Bandung Diusulkan Rp 200 Ribu
Kereta Peluru Shinkansen Bakal Layani Rute Jakarta-Bandung